Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Masih Punya Peluang Turunkan Suku Bunga Tekan Pelemahan Ekonomi

BI Masih Punya Peluang Turunkan Suku Bunga Tekan Pelemahan Ekonomi Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus melakukan upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah sejak merebaknya virus corona. Pada saat yang sama, BI juga terus mencegah pemburukan ekonomi lebih lanjut sebagai dampak covid-19.

Akhir Maret yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2020 sebesar 0,10 persen mom yang membuat inflasi tahunan menjadi 2,96 persen yoy dan tahun kalender sebesar 0,76 persen ytd.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membenarkan hal tersebut dengan menyimpulkan bahwa inflasi rendah dan relatif aman, meski memang ada risiko penurunan pertumbuhan ekonomi.

Dengan situasi demikian, Perry membeberkan bahwa dari sisi kebijakan suku bunga sebetulnya masih ada ruang, namun BI enggan untuk mengambil langkah tersebut sebagai upaya menekan perburukan ekonomi.

"Kalau dari sisi kebijakan suku bunga, memang masih ada ruang untuk penurunan suku bunga. Tapi masalahnya, apakah kita ingin menggunakannya,"

"Di sinilah saya sampaikan, Bank Indonesia akan sangat hati-hati karena pertimbangan stabilitas nilai Rupiah, karena kondisi keuangan pasar global itu masih mengandung ketidakpastian yang tinggi. Dan karena itu, prioritas sekarang adalah stabilitas eksternal," lanjutnya menjelaskan.

Perry menambahkan, yang menjadi prioritas saat ini adalah stabilisasi nilai tukar Rupiah, meskipun BI memiliki ruang untuk penurunan suku bunga.

BI Cetak Uang Baru Redam Penyebaran Virus Corona

Bank Indonesia melakukan kebijakan karantina uang sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona lewat uang tunai. Uang yang disetorkan perbankan ke bank sentral segera dikarantina.

"Kami sudah melakukan karantina dari setiap setoran uang tunai perbankan, sudah kami lakukan karantina," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

Sebagai gantinya, uang yang dikarantina tersebut digantikan dengan uang cetak baru. Langkah ini sudah dilakukan Bank Indonesia sejak munculnya kasus penyebaran Covid-19 di China dan Jepang.

"Ini bekerja sama dengan perbankan untuk pembayaran," lanjut Perry.

Untuk itu Perry meyakinkan persediaan uang tunai saat ini sudah cukup. Bisa digunakan sampai 6 bulan ke depan. Tak hanya itu, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan asosiasi untuk memberikan front loading dengan perbankan dengan mesin ATM yang diperbesar volume atau tingkatnya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Reporter: Pipit

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan
Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan

Kondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya