Merdeka.com - Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) mengenai mekanisme koordinasi dalam perencanaan, pencetakan, pemusnahan rupiah. Langkah ini sebagai bagian dari amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang).

"MoU ini merupakan implementasi dari UU Mata Uang," ujar Direktur Departemen Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Johansyah kepada merdeka.com, Selasa (3/7).

Dengan ditandatanganinya kesepakatan ini, Bank Indonesia akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam segala hal yang berkaitan dengan perencanaan, pencetakan dan pemusnahan mata uang rupiah. "Setiap langkah kita akan koordinasi dengan kementerian keuangan," kata Difi.

Dalam perencanaan dan penentuan jumlah rupiah yang akan dicetak harus mempertimbangkan asumsi tingkat inflasi, asumsi pertumbuhan ekonomi, rencana tentang macam dan harga rupiah, serta jumlah rupiah yang dimusnahkan.

Sedangkan perencanaan penetapan pecahan dilakukan dengan memperhatikan antara lain kondisi moneter, kepraktisan sebagai alat pembayaran, dan atau kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, dalam perencanaan dan penentuan jumlah rupiah yang akan dicetak, BI mengundang Kementerian Keuangan untuk menyusun rencana jumlah Rupiah yang akan dicetak.

Demikian pula ketika Bank Indonesia akan menerbitkan pecahan rupiah baru. Untuk pecahan rupiah kertas baru akan memuat tanda tangan Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia serta perubahan frasa 'Bank Indonesia' menjadi 'Negara Kesatuan Republik Indonesia'.

Untuk Teknis pelaksanaan pemusnahan Rupiah dilakukan sesuai dengan ketentuan internal BI. Setiap periode 3 (tiga) bulan, BI menyampaikan kepada Kemenkeu informasi mengenai Rupiah yang akan dimusnahkan yang memuat jenis pecahan, jumlah bilyet/keping, dan nilai nominal.

Selain itu, BI juga menyampaikan informasi kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mengumumkan kepada masyarakat jumlah dan nilai nominal Rupiah yang dimusnahkan.