Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI klaim berhasil tekan penggunaan valuta asing

BI klaim berhasil tekan penggunaan valuta asing Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Perekonomian Indonesia 2014-2015 menghadapi tantangan yang sangat besar. Pemerintah bersama para pemangku kebijakan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi gejolak ekonomi periode tersebut.

"Di 2014-2015 itu, upaya stabilisasi yang dilakukan termasuk pembatasan ada aturan kehati-hatian untuk pinjaman luar negeri swasta, kewajiban penggunaan rupiah untuk transaksi di dalam negeri," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Jakarta, Kamis (28/4).

Menurutnya, kebijakan tersebut berhasil menekan penggunaan valuta asing untuk transaksi. Ini berimbas pada berkurangnya tekanan terhadap rupiah.

"Kewajiban transaksi penggunaan rupiah di dalam negeri itu sudah berhasil menurunkan penggunaan valas untuk transaksi di dalam negeri yang tadinya bisa sampai USD 8 miliar per bulan, sudah turun ke sekitar USD 2,5 miliar per bulan. Untuk transaksi valas untuk kebutuhan di dalam negeri bukan kebutuhan ekspor impor, bukan untuk bayar utang luar negeri, itu bisa diturunkan," ujar Mirza.

Selain itu, aturan hedging atau lindung nilai yang diterbitkan BI akhir tahun 2014, dinilai efektif untuk mengurangi ketidakpastian global, utamanya dari sisi korporasi.

"Aturan mengenai hedging itu juga sudah diterbitkan di akhir 2014, efektif di Juli 2015 itu juga sudah berhasil membuat korporasi menjadi lebih berhati-hati mengelola pinjaman luar negerinya," ucap Mirza.

Menurutnya, kondisi perekonomian global yang tidak menentu menyebabkan para pengusaha harus mempertimbangkan segala sisi risiko beserta langkah antisipasinya. Oleh sebab itu, semakin banyak perusahaan menyadari pentingnya penerapan aturan hedging yang dikeluarkan BI.

"Sekarang sudah lebih dari 85 persen dari korporasi di Indonesia yang BI dapat datanya lebih dari 2000 perusahaan, 85 persen dari itu sudah memenuhi aturan kehati-hatian pinjaman luar negeri," ucap Mirza.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.

Baca Selengkapnya
BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!

BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!

Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.

Baca Selengkapnya
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Bea cukai Batasi Jumlah Barang Bawaan dari Luar Negeri, Kecuali Komoditas Ini

Bea cukai Batasi Jumlah Barang Bawaan dari Luar Negeri, Kecuali Komoditas Ini

Jika ke luar negeri dan membawa barang-barang ini maka tidak dikenakan batasan bawaan seperti barang-barang lainnya.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya