Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai pemulihan ekonomi dunia tidak seimbang. Pemulihan ekonomi global hanya ditopang perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik.

Perkembangan Amerika, makin memperkuat prediksi terjadinya normalisasi kebijakan The Fed di pertengahan 2015. Sayangnya, pertumbuhan Amerika tidak sejalan dengan Eropa, Jepang dan China.

"Dengan perkembangan tersebut, harga komoditas global masih cenderung menurun, termasuk penurunan harga minyak dunia seiring dengan meningkatnya pasokan di tengah melemahnya permintaan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Kamis (13/11).

Di dalam negeri, kinerja ekspor Indonesia, terus membaiknya terutama ditopang ekspor komoditas primer. Selain itu, arus masuk modal asing ke Indonesia masih berlanjut dengan volatilitas yang masih cukup tinggi.

"Bank Indonesia akan terus mewaspadai berbagai risiko eksternal tersebut agar tetap kondusif bagi perekonomian Indonesia," terangnya