BI ingin transaksi non-tunai tidak kena PPn 10 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia tengah gencar-gencarnya memasyarakatkan sistem transaksi non-tunai. Berangkat dari itu BI menginginkan adanya kajian dan pembicaraan dengan pemerintah. Ini terkait dengan pajak pertambahan nilai (PPn). Ini mencontoh program penerapan transaksi non-tunai seperti di Korea Selatan, Meksiko, dan Brasil.
"Kita memberi insentif satu kemudahan pajak kalau transaksi non tunai. Bagi misalnya, PPn harus bayar 10 persen, nanti bisa dapat diskon kalau seandainya dibayar non-tunai," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat pencanangan program nasional non-tunai di Mangga Dua, Jakarta, Kamis (14/8).
Menurutnya, insentif atau kemudahan itu secara tidak langsung akan menggerakkan masyarakat beralih dari transaksi tunai ke non-tunai. "Dalam diskusi kami dengan menteri keuangan, kita akan mempelajari, mungkin atau tidak."
Selain itu, dia meminta industri keuangan perbankan ataupun non bank, memberikan hadiah pada masyarakat atau konsumen yang banyak menggunakan transaksi non-tunai.
"Kami merekomendasikan dunia keuangan dan non keuangan untuk membikin program lotre. Semua yang transaksi melalui ATM, bisa diundi untuk diperoleh bagi pemegang ATM," katanya.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah mendukung adanya gerakan non tunai. "Menteri keuangan dan Bank Indonesia MoU dengan Bank Indonesia untuk bisa makin banyak menggunakan transaksi non tunai dalam konteks pengelolaan anggaran," katanya.
"Selama ini kita banyak transaksi yang bersifat tunai di khawatirkan terjadi kebocoran yang tentunya akan merugikan keuangan negara dan kita semua," katanya.
Bambang menuturkan, ada kemungkinan untuk memberikan dana subsidi dari pemerintah ke masyarakat dengan sistem non-tunai. Sehingga bakal lebih tepat sasaran.
"Yang disubsidi harus orangnya, bukan barangnya. Kalau orangnya maka harus ada mekanisme yang tepat dan transparan. Makanya kami menyambut untuk banyak menggunakan aliran dana pada penerima bantuan dan subsidi secara non-tunai." Katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini
Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca SelengkapnyaAntisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya