Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Inflasi tinggi itu jahat, menggerogoti penghasilan masyarakat

BI: Inflasi tinggi itu jahat, menggerogoti penghasilan masyarakat konpers bank indonesia. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) siap menurunkan suku bunga acuannya atau BI Rate jika pemerintah bisa menurunkan besaran inflasi. Saat ini BI Rate dipatok sebesar 7,5 persen atau lebih rendah 25 basis poin dari awal 2015 yakni 7,75 persen.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam menaikkan harga pendorong inflasi seperti harga elpiji dan tarif listrik. "Tapi kita masih memberi subsidi kepada elpiji dan listrik, kalau nanti akan diangkat, harus dilakukan secara hati-hati supaya inflasi tidak tinggi, kalau inflasi bisa dijaga rendah dan stabil, bunga akan turun," ujarnya di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (8/5).

Menurutnya, untuk menjaga inflasi tersebut, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, serta memaksimalkan kerja Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID).

"Mandat utama BI adalah menjaga kestabilan nilai tukar yang tercermin dari inflasi. Kalau inflasi bisa dijaga rendah dan stabil, bunga akan turun. Inflasi yang tinggi itu jahat, menggerogoti penghasilan masyarakat," jelas dia.

Namun, Agus mengakui dengan pemerintah menghilangkan subsidi seperti bahan bakar minyak (BBM) membuka celah keuntungan bagi Indonesia.

"Kita bahagia pemerintah menghilangkan subsidi BBM, sehingga bisa membangun infrastruktur, belanja sosial, dan mengurangi defisit. ASEAN 5 itu inflasi 5-10 terus di bawah 5 persen. Kita masih di atas itu. Semua karena Indonesia mensubsidi BBM yang tidak terlalu tepat sasaran. Ketika ada kenaikan harga BBM, inflasi tinggi. 2015-2016, inflasi akan mengarah ke 4 plus minus 1 persen" ungkapnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya