BI gandeng Bank Negara Malaysia bikin integrasi perbankan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menjalin kerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BNM) dalam mempercepat integrasi perbankan. Kerja sama ini dibutuhkan karena tingginya transaksi perdagangan di tingkat ASEAN.
Penandatanganan kesepakatan ini langsung dilakukan Gubernur BI Agus Martowardojo dan Gubernur BNM Tan Sri Dato Zeti Akhtar Azis. Di samping itu hadir pula Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
Agus mengklaim, Indonesia-Malaysia menjadi pelopor integrasi perbankan di ASEAN. "Tujuannya agar integrasi financial di ASEAN dapat terjadi dan lebih cepat dari apa yang dijadwalkan WTO," kata Agus di Jakarta, Rabu (31/12).
Perjanjian kedua negara tersebut berdasarkan pada ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) Guidelines atau panduan kerangka operasional bagi negara ASEAN untuk mengimplementasikan prinsip integrasi perbankan. ABIF bertujuan menyediakan akses pasar dan keleluasaan di negara ASEAN bagi Qualified ASEAN Banks (QAB), yaitu para bank-bank yang telah memenuhi persyaratan tertentu.
"Persyaratannya, antara lain kekuatan modal, pengelolaan yang baik dan tunduk pada aturan."
Di sisi lain, Agus menambahkan bahwa perjanjian antar kedua negara ini sudah sesuai azas resiprokal. Artinya, setiap setiap bank harus memberikan keuntungan di masing-masing negara.
"Kita pada hari ini menyambut baik Malaysia punya investasi dalam bentuk bank-bank ada CIMB, BII Maybank, dan Maybank Syariah, dan dengan adanya kemajuan ini insya Allah kalau industri perbankan siap mereka akan welcome di Malaysia," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca Selengkapnya