Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI catat pemda masih boros pakai APBD untuk gaji PNS

BI catat pemda masih boros pakai APBD untuk gaji PNS pelantikan cpns. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat daya serap belanja daerah terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun lalu belum optimal. Daerah masih menggunakan APBD lebih banyak untuk membayar gaji pegawainya.

Dikutip dalam 'Laporan Perekonomian Indonesia 2013' BI melihat belanja pegawai di daerah masih cukup dominan yakni mencapai Rp 296 triliun atau 41,9 persen terhadap total belanja pada 2013.

Sementara, secara total, daya serap belanja daerah masih rendah. Hal ini terlihat dari posisi rekening pemda di perbankan masih berada pada level cukup tinggi yakni Rp 181,1 triliun atau naik Rp 15 triliun dari posisi akhir 2012.

Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 13 provinsi yang memiliki realisasi belanja di bawah rata-rata. Estimasi realisasi belanja terendah terjadi di Provinsi Riau, yakni sebesar 79,7 persen.

Sedangkan, terdapat 20 provinsi dengan realisasi belanja di atas rata-rata, dengan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai provinsi dengan penyerapan tertinggi sebesar 99,7 persen.

Deputi SDM Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menyebut, dari laporan yang didapat, terdapat 122 Kabupaten di Indonesia yang menghabiskan 60 persen anggaran mereka untuk belanja pegawai.

"10 Provinsi belanja pegawai di atas 25 persen dalam APBD nya. Kami sebetulnya sudah kroscek dan data 2012-1013. Kita update yang baru 122 Kabupaten belanja pegawai mereka di atas 60 persen," ucap Setiawan.

Setiawan sangat menyayangkan jika masih ada 122 kabupaten yang menghabiskan anggaran mereka hanya untuk PNS. Setiawan meminta kepada seluruh Kepala Daerah agar terus mengevaluasi jumlah PNS yang mau direkrut.

"Kalau mau tambah pegawai lagi dan banyak, mau berapa lagi kita habiskan anggaran untuk belanja pegawai," tutupnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anggaran untuk Bayar THR dan Gaji ke-13 PNS Nyaris Rp100 Triliun

Anggaran untuk Bayar THR dan Gaji ke-13 PNS Nyaris Rp100 Triliun

Pemberian tunjangan kinerja bagi ASN daerah mempertimbangkan kemampuan kapasitas fiskal daerah dan sesuai peraturan perundang-undangan.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan

Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan

Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Jangan Lupa Cek Rekening, Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Awal Maret 2024

Jangan Lupa Cek Rekening, Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Awal Maret 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan gaji ASN dan TNI/Polri sebesar 8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Baca Selengkapnya