BI Catat Jual Beli Online Naik 480 Persen di April Imbas Corona
Merdeka.com - Direktur Eksekutif serta Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI), Anung Herlianto, menyatakan virus corona mengubah lanskap dan akselerasi yang luar biasa di sektor keuangan. Pandemi mengubah pola kegiatan transaksi masyarakat dari yang sebelumnya secara fisik hingga akhirnya ke virtual.
"Kita kenal ini sebagai digitalisasi perbankan. Ini sebenarnya sudah marak sejak 3 tahun terakhir. Namun, mengalami percepatan selama 5 bulan terakhir di 2020," ujar Anung di sesi Webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) pada Selasa (25/8).
Terjadinya akselerasi transformasi digital dalam sektor perbankan ditandai dengan adanya peningkatan penjualan secara daring (online) pada bulan Maret hingga 320 persen. "April juga naik sampai 480 persen, tentu ini harus didukung dan difasilitasi oleh sektor perbankan," tambahnya.
Saat ini, bank juga marak melakukan digitalisasi. Selama 5 tahun terakhir sejak 2014, aktivitas layanan perbankan konvensional memang tercatat mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari grafik tren penutupan kantor cabang yang meningkat sampai menyentuh angka 1200 pada 2018 serta penurunan pembukaan ATM yang merosot drastis dari 15.000 gerai di 2014 menjadi hanya 5.000 gerai pada 2018.
"Nasabah sudah tidak mempan diiming-imingi oleh price. Mereka lebih tertarik dengan penawaran service, seperti bisa e-banking, mobile banking, dan lain-lain," ucap Anung.
Keamanan Transaksi Digital Menjadi Isu
Peningkatan aktivitas transaksi online kian meningkat di tengah pandemi. Sebanyak 80 persen warga memilih menggunakan e-wallet (seperti DANA, OVO, Go-Pay) sebagai sarana transaksi mulai dari belanja sampai transfer uang.
Adapun pertumbuhan uang kuartal (fisik) memasuki tren negatif. Ekspektasi publik dalam melakukan transaksi sudah beralih ke digital. "Publik tidak lagi ingin memegang uang cash, bahkan kartu kredit atau debit juga sudah menurun drastis," kata Anung.
Terlebih sejak bulan April 2020, diketahui transaksi digital banking yang memang meningkat 37,5 persen (yoy). "Untuk ke depannya, mereka (nasabah) ingin kredit juga bisa dilakukan secara online, mengakses mutasi rekening dengan masa yang lebih panjang, dan melakukan pembukaan rekening secara online. Intinya, mereka tidak perlu lagi datang ke bank," ujar Anung.
Meskipun transaksi virtual memiliki kepraktisannya sendiri, digitalisasi juga mendorong adanya isu keamanan siber, terutama aspek privasi data. "Nasabah kadang sudah merelakan seluruh data dirinya ke bank atau e-commerce, tapi dengan adanya open API, institusi bisa bebas membuka akses data nasabahnya," jelas Anung.
Oleh karena itu, bank dan e-commerce tidak hanya mementingkan aspek efektivitas, tetapi juga menghargai privasi dan masalah dari nasabah.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H-7 Lebaran, Volume Lalu Lintas Meningkat di Tol Jabotabek dan Jawa Barat
Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaViral Wanita Bongkar Tabungan di Celengan, Isinya Rp45 Juta
Tak disangka saat dibuka uang dari celengan tersebut mencapai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya