Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Catat Aliran Modal Asing Kabur Dari Indonesia Mulai Mereda

BI Catat Aliran Modal Asing Kabur Dari Indonesia Mulai Mereda Gubernur BI Perry Warjiyo. ©2020 Humas Bank Indonesia

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan pergerakan aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah, baik di pasar primer maupun perdagangan di pasar sekunder, membuat tren inflow yang semakin besar. Sementara, besaran aliran modal asing keluar mulai mengecil.

"April mulai ada inflow, secara keseluruhan outflow jauh lebih kecil senilai Rp2,14 triliun," kata dia dalam media briefing Bank Indonesia, Rabu (6/5).

Perry menjabarkan, pada minggu pertama April, inflow Rp5,73 triliun. Kemudian di minggu kedua pada bulan yang sama terjadi outflow Rp7,98 triliun.

Kemudian, pada minggu ketiga, terjadi outflow sebesar Rp2,41 triliun, menyusul pada minggu keempat terjadi inflow sebesar Rp0,1 triliun dan Rp2,42 triliun. Sementara, pada minggu pertama Mei sampai dengan tanggal 5, terdapat inflow senilai Rp1,17 triliun.

Perry membandingkan dengan yang terjadi pada Maret lalu, di mana terjadi outflow yang sangat besar, yakni Rp121,26 triliun karena pada waktu itu terjadi kepanikan di pasar global. "Selama April hingga 5 Mei 2020 ada 3 minggu inflow dan 2 minggu outflow,"

"Kalau lihat trennya, lama-lama outflownya semakin kecil, inflownya semakin besar," ujarnya.

Perry yakin, inflow yang masuk nantinya akan dapat mendukung pembiayaan pemerintah untuk menangani covid-19, dan juga mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.

Sri Mulyani Catat Dana Asing yang Kabur dari SBN Capai Rp 120 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, dana asing atau foreign capital keluar dari aset surat utang pemerintah akibat virus corona pada Maret 2020 capai Rp120 triliun.

"Pada Maret itu sangat menantang, karena eskalasi dan kepanikan akibat covid-19. Reaksi investor sangat irasional di sektor keuangan kita," tegas Sri Mulyani saat menggelar rapat virtual bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (30/4).

Menurutnya hal ini berdampak pada kondisi psikologis surat berharga negara (SBN) yang tertekan cukup parah. Imbasnya Bank Indonesia (BI) menerbitkan sejumlah kebijakan untuk meminimalisir pelemahan nilai tukar rupiah ditengah ketidakpastian ekonomi global.

Sri Mulyani menambahkan, besarnya dana asing yang keluar berdampak buruk bagi pasar saham Indonesia. Sebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi cukup dalam yang menyebabkan BEI beberapa kali menghentikan sementara aktivitas perdagangan di bursa saham Tanah Air selama wabah virus corona berlangsung.

Kendati demikian, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun merata di seluruh negara berkembang. Seperti publikasi yang dilakukan oleh IMF, tercatat arus keluar dari aset keuangan di seluruh negara berkembang mencapai 0,4 persen terhadap PDB atau senilai USD 100 miliar.

"Pasalnya ini disebabkan oleh permasalahan kesehatan bukan ekonomi, sehingga keselamatan manusia jadi pertaruhan. Kalau krisis keuangan dulu lebih terkonsentrasi pada sektor sektor keuangan," tandasnya.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing

Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing

BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.

Baca Selengkapnya