BI berencana turunkan GWM perbankan
Merdeka.com - Pasca menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,25 persen, Bank Indonesia (BI) berencana menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer perbankan yang saat ini sebesar 7,5 persen. Langkah ini dilakukan untuk mendorong normalisasi antara kebijakan likuiditas dan kebijakan suku bunga.
"Untuk GWM akan kami lihat, kalau diperlukan turun, sedang kami kaji," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, Rabu (20/1).
Menurut Juda, saat ini posisi Operasi Pasar Terbuka (OPT) dana perbankan yang ditempatkan di BI sudah lebih dari Rp 150 triliun.
"Sekarang sudah di atas Rp 150 triliun. Artinya sudah balik lagi, karena di Desember 2015 di bawah Rp 100 triliun," jelas dia.
Dalam kondisi saat ini, likuiditas perbankan dinilai masih dalam kategori ketat. BI akan lebih mengedepankan konsistensi antara kebijakan likuiditas dan suku bunga.
"Kalau kami turunkan suku bunga, ini juga tidak akan efektif, jika perbankan masih akan menahan deposit rate-nya. Jadi, nantinya kebijakan moneter ini juga akan sejalan," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaNaik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Libur Panjang Isra Mi'raj dan Imlek, Cek Jadwal Operasional Bank BCA yang Masih Buka di Sini
Penyesuaian ini mengikuti jadwal libur dan cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca Selengkapnya