Beri Kemudahan Ekspor, Mendag Agus Janji Sederhanakan Izin Aturan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto melakukan pertemuan dengan pelaku usaha yang tergabung di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dalam pertemuan itu, dia mengaku banyak menerima keluhan perihal kemudahan izin dalam melakukan ekspor.
Mendag Agus berjanji akan segera menyederhanakan peraturan-peraturan yang menghambat dunia usaha, utamanya dalam ekspor. Komitmen itu ditegaskan sebagai upaya untuk mendorong kinerja dunia industri dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jadi, pelaku usaha ini kan memberikan masukan dan hal-hal lain, seperti akses pasar dan juga peningkatan kualitas produk dalam negeri. Kemudian juga peraturan-peraturan yang menghambat terhadap pelaku usaha. Nah ini jadi mengenai peraturan, saya akan menyederhanakan peraturan yang menghambat dunia usaha," kata dia saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, (19/11).
Sejauh ini, pihaknya juga tengah mengevaluasi peraturan-peraturan mana saja yang nantinya akan dipangkas. Salah satunya, yakni peraturan yang selama ini tidak sinkron dengan kementerian lain.
"Misalnya ada aturan yang tidak sinkron dengan kementerian lain, yang kemudian menjadi hambatan. Nah ini akan kita evaluasi, atau juga peraturan ini mengalami hambatan investasi. Jadi contoh impor. Peraturan ini membuat impor lebih bebas tanpa terkendali. Nah ini akan kita evaluasi yang seperti ini," jelas dia.
Tak sampai di situ, menurutnya masih banyak aturan-aturan yang nantinya akan dilakukan evaluasi secara mendalam. Pihaknya pun menargetkan paling lambat akhir tahun ini sudah bisa segera dirampungkan.
"Segera itu. Tidak lama. Jadi ini kita tidak lama. Mungkin dalam satu bulan ini. Tahun ini lah," tandasnya.
Tantangan Ekspor Indonesia
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani, meminta kepada para pelaku usaha untuk memutar otak dalam upaya menggenjot kinerja ekspor. Mengingat, isu geopolitik saat ini berdampak negatif pada proyeksi perluasan pasar.
"Makanya sekarang kita harus tahu persis, dengan situasi ini mau masuk pasar yang mana, apa dampaknya?," kata Shinta di Kantornya, Jakarta, Selasa (19/11).
Shinta mengatakan selain perang dagang Amerika Serikat dan China, dampak geopolitik yang perlu segera diantisipasi yakni pembatalan penyelenggaraan KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chile. Ketidakjelasan pertemuan APEC Leaders Week karena alasan ketidakstabilan keamanan.
"Tentu saja seperti negara yang banyak masalah seperti Chili, kita semua APEC, dicancel di Chili. Jadi, padahal kita punya CEPA juga dengan Chili. Kita harus antisipasi. Bukan berarti ini bakal terus menerus," katanya.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah konflik berkepanjangan di negara yang masuk dalam proyeksi peningkatan ekspor RI, di antaranya adalah Hong Kong. "Kita tidak tahu dengan keadaan Hong Kong, tapi apapun ini secara global dunia ini besar jadi kita harus melihat mana negara-negara yang memang politiknya sedang mengalami masalah," tuturnya.
Dengan berbagai keadaan geopolitik tersebut, maka pihaknya meminta agar pelaku industri dapat mempelajari keadaan situasi dari berbagai negara tersebut. Paling tidak, ada formulasi dalam menjangkau pasar-pasar baru.
"Jadi kita tahu fokus peluang pasar (ekspor) yang keadaannya mendukung. Ini apa saja. Ini semua yang kita lakukan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaDianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini
Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca Selengkapnya