Berhenti terbang, kantor Batavia Air di bandara 'dikepung'
Merdeka.com - Ada yang berbeda dari suasana di Bandara Soekarno Hatta hari ini, Kamis (31/1). Ratusan orang 'mengepung' dan berkumpul di depan kantor perwakilan maskapai penerbangan Batavia Air di terminal 1C Bandara Soekarno Hatta.
Sudah sejak pagi mereka berkumpul. Tujuannya pun sama. Bukan ingin terbang dengan menggunakan maskapai penerbangan Batavia Air, tapi justru mereka ingin menukar tiket pesawat yang sudah terlanjur dipesan.
Sebab, setelah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Rabu (30/1), PT Batavia Metro selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air menghentikan aktivitas bisnisnya mulai hari ini pukul 00.00 WIB. Praktis, maskapai penerbangan yang sudah mulai terbang pada 2002 ini tidak lagi beroperasi.
Ratusan calon penumpang tersebut rela menunggu sejak pagi hanya untuk mendapat penjelasan dan kepastian mengenai tiket yang sudah terlanjur dipesan. Salah satu calon penumpang, Titing, 45, asal Sukabumi yang sudah memesan tiket Batavia Air menuju Batam. Dia mengatakan saat ini belum ada penjelasan terkait dengan pemberhentian maskapai ini.
"Aduh ini tidak jelas sekali, saya malah belum tahu kalau sudah tidak beroperasi, saya telepon ke agen malah disuruh ke agen pusat bandara, tapi saya telepon dari tadi malah tidak diangkat," tegasnya kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (31/1).
Sebagai salah satu penumpang setia Batavia Air, dia mengaku kecewa dengan ketidakjelasan proses pengembalian tiket. "Saya sudah langganan maskapai ini, malah buat saya kecewa berat lah, sudah jauh-jauh dari Sukabumi," ujarnya.
Seperti diketahui, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akhirnya memutuskan mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang menggugat pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air.
"Mengabulkan permohonan pemohon (ILFC) untuk seluruhnya," ungkap ketua majelis hakim Agus Iskandar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Dalam amar putusannya, Agus Iskandar menyatakan Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan. "Menyatakan termohon yakni Batavia Metro pailit," tegasnya.
"Telah memenuhi syarat untuk kepailitan, sehingga permohonan tersebut dapat dikabulkan," tambahnya.
IFLR melakukan gugatan pailit terhadap Batavia Air. Batavia 'dibangkrutkan' karena tidak mampu membayar utang jatuh tempo hingga 13 Desember 2012 yang jumlahnya mencapai USD 4,68 juta.
Utang tersebut berasal dari kewajiban pembayaran sewa, cadangan (reserves), dan bunga keterlambatan pembayaran. Permohonan pailit didaftarkan ke Pengadilan Niaga dengan No.77/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Dari berkas yang diajukan pemohon, disebutkan bahwa Batavia menyewa pesawat Airbus A330-202 dengan nomor serial pabrikan 205 dengan dua mesin General Electric.
Menyusul putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang menetapkan Metro Batavia pailit, maskapai penerbangan Batavia Air dinyatakan berhenti beroperasi.
"Berdasarkan putusan PN Pusat, secara resmi kami nyatakan Batavia Air tidak beroperasi," tegas kuasa hukum Batavia Air Raden Catur Wibowo di Jakarta, Rabu (30/1).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca Selengkapnya