Berani Berubah: Kisah Penjual Nasi Jinggo Berdasi
Merdeka.com - Sufyan Miftahul Arifin Nur menggunakan pakaian rapi. Lengkap dengan jas dan dasi. Setiap hari dia berjalan, berkeliling. Menjajakan kudapan khas dari Provinsi Bali. Nasi Jinggo.
Dia ingin terlihat beda, mudah diingat dan dikenal orang. Walaupun dia hanya seorang pedagang makanan keliling. Karena dia ingin suatu hari nanti, pelanggan yang membeli dagangannya adalah orang-orang berdasi.
"Siapa tahu pembelinya orang berdasi itu," kata Yayan, sapaan akrab Sufyan Miftahul Arifin Nur, dalam program Berani Berubah hasil kolaborasi SCTV, Indosiar, Liputan6.com dan merdeka.com, Senin (14/9).
Menengok sedikit ke belakang. Sebelum memulai usaha nasi jinggo, Yayan bekerja di bisnis aksesoris resin untuk tamu. Namun imbas pandemi Covid-19, tempat kerja Yayan terdampak. Toko aksesorisnya ditutup. Semua orderan dibatalkan. Alhasil Yayan banting setir dengan berjualan nasi jinggo.
"Jadinya saya banting setir. Nah banting setir itu, saya langsung tertuju ke jualan nasi jinggo. Karena nasi jinggo itu bisa untuk jangka waktu, jangka waktunya lama panjang," kata Yayan.
©IstimewaYayan tidak sendiri berjualan nasi jinggo. Dia dibantu sang ibu, Rini Hartati. Setiap pagi, Rini yang bertugas memasak dan meracik nasi jinggo. Sejak pukul 04.00 WIB hingga 06.00 WIB. Setelah itu, Yayan membantu membungkus. Kemudian berangkat menjual nasi jinggo.
Biasanya Yayan mulai menjual nasi jinggo pukul 07.30 WIB. Dia keliling berjualan sampai pukul 10.00 WIB. Bahkan Yayan bisa berjualan sampai pukul 17.00 WIB.
Yayan mengaku sudah nyaman berjualan nasi jinggo. Dengan gaya seperti ini, banyak pembeli yang menyebutnya unik. Bahkan banyak yang mengajak berfoto bersama.
"Gimana ya, lucu, dibilang lucu ya lucu. Pokoknya enak, apa ssudah dilakonin tiap hari, sudah kadung nyaman," kata Yayan.
Yayan bercerita, dalam sehari, 30 sampai 35 bungkus nasi jinggo ludes. Namun ada kalanya nasi jinggonya masih tersisa. Yayan sadar, kondisi saat ini memang sulit. Yayan hanya berharap dia dan keluarga tetap sehat.
"Ya yang penting saya sehat sama keluarga semua. Ada kerja ya sudah kerja itu saja," kata Yayan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan PNS Ini Masuk Restoran Tanpa Baju-Sandal, Pesan Makan Paling Enak, Sosoknya Bikin Semua Pelayan Ketakutan
Semua isi barang di dalam restoran dilempar dan dihancurkan
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaGagah Berseragam Dinas, Jenderal Bintang 2 TNI Sarapan Uduk di Warung Nasi jadi Sorotan
Jenderal bintang dua TNI sarapan nasi uduk di warung pinggir jalan pakai seragam dinas.
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Gorengan untuk Berbuka Puasa bagi Penderita Maag
Gorengan adalah makanan yang jadi favorit banyak orang termasuk untuk berbuka puasa. Sayangnya makanan ini sebaiknya dhindari.
Baca SelengkapnyaSyahdunya Ngopi di Warung Abah Unang Cianjur, Warung yang Letaknya di Atas Awan
Menyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaPedagang Nasi Goreng Mengeluh Sepi, Baim Wong Langsung Memborongnya dan Membagikan ke Warga yang Ingin Sahur 'Sahur, sahur Gratis'
Pedagang Nasi Goreng begitu senang saat dagangannya habis. Dia menyampaikan terima kasih kepada Baim Wong.
Baca SelengkapnyaMencicipi Sajian Lawas di Warung Bakmi Babah Tong Matraman, Punya Menu Bubur yang Topingnya Dipisah
Sudah eksis sejak 1978, bakmi ini menjadi pilihan para penggemar Chinese food dengan tekstur mi yang kenyal namun lembut di mulut.
Baca Selengkapnya