Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berani Berubah: Analis Quality Control jadi Pengusaha Roti Abon saat Pandemi

Berani Berubah: Analis Quality Control jadi Pengusaha Roti Abon saat Pandemi Mujada, analis quality control jadi pengusaha roti abon. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Babak baru kehidupan Mujada dimulai ketika situasi tengah sulit. Bermodalkan Rp 20 juta dari tabungan dari gaji yang disisihkan, dia dan istrinya memulai bisnis roti gulung isi abon khas Purwakarta.

Mujada memantapkan langkahnya untuk banting setir menjadi pengusaha saat Covid-19 tengah merebak di dunia. Ia tanggalkan posisi analis quality control di salah satu pabrik di Purwakarta untuk memulai bisnis roti abon dari nol. Mencoba keluar dari zona nyaman setelah bekerja 23 tahun di profesi yang sama.

Walau berat, Mujada telah membulatkan tekad. Si bungsu yang terlahir sebagai anak spesial menjadi alasan tak mau seumur hidupnya hanya menjadi pekerja di pabrik. Masa depan anak ketiganya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk bisa sampai hidup mandiri.

Surat permohonan diri pun diajukan kepada atasan. Namun permohonan ditolak. Dedikasi Mujada bekerja sejak tahun 2006 menjadi pertimbangan. Sang bos menahan Mujada untuk tetap bekerja di pabrik. Apalagi tengah dalam situasi pandemi yang penuh ketidakpastian. Khawatir anak buahnya gagal di tengah jalan dan hidup berantakan.

"Saya ajukan resign walau berat karena masih pandemi," kata Mujada saat berbincang dengan Merdeka.com, Jumat (9/12) lalu.

Permohonan pengunduran diri itu berbuah kesepakatan. Sang atasan justru memberikan keleluasaan untuk memilih waktu bekerja. Mujada bisa keluar dari pabrik asalkan bisnis yang dirintis sudah menghasilkan.

Syarat itu pun diiyakan. Bahkan dia yakin, produknya akan sampai di meja makan para pejabat. Dibawa pulang wisatawan yang datang dan menjadi ikon baru oleh-oleh khas Purwakarta, sejajar dengan sate maranggi dan simping.

"Saya bilang ke atasan saya, produk saya akan sampai ke pejabat," ungkapnya.

Mujada memutuskan mengambil shift siang, bekerja dari jam 2 siang hingga tengah malam. Waktu pagi digunakan untuk belajar menjadi pengusaha. Ikut berbagai pelatihan satu ke pelatihan lainnya. Baik melalui platform rapat online (zoom meeting), siaran langsung dari YouTube maupun hadir secara fisik.

"Saya ambil shift siang, paginya saya belajar, ikut-ikut pelatihan sambil urus-urus izin usaha lalu siangnya saya lanjut bekerja," tuturnya.

Sambil belajar, pria kelahiran tahun 1979 ini menjual roti abon buatan sang istri lewat media sosial. Dipasarkan melalui WhatsApp dan Instagram. Dari mulut ke mulut produk buatan istri dijajakan.

Satu persatu pesanan masuk. Kala itu, produknya belum memiliki nama. Roti gulung isi abon hanya dikemas dalam kemasan mika bening. Polos tanpa merek.

Dari berbagai pelatihan yang diikuti, Mujada mendapat pelajaran tentang pengemasan dan branding produk. Dua hal ini membuatnya harus putar otak. Memikirkan nama dan desain kemasan agar lebih menarik perhatian.

Mujada akhirnya menemukan nama yang cocok untuk produk rotinya. Diberi Nama Raos Flossroll dengan tagline 'Empuk Rotinya dan Berlimpah abonnya'. Tak lagi dikemas dalam mika bening, kini telah dibungkus kardus lebih bagus dengan merek dan foto roti abon yang menggugah selera.

Tak hanya soal kemasan, Mujada juga mengurus berbagai izin usaha, salah satunya sertifikasi halal dari MUI. Produk Raos Flossroll kini telah mendapatkan sertifikasi halal. Berbagai izin juga telah diurus Mujada dan semua sudah lengkap.

"Kebetulan rezeki saya dikasih kemudahan terus, ada program dari dinas untuk sertifikasi halal gratis," kata dia.

Omzet Capai Rp 20 Juta per Bulan

Satu tahun berlalu, Mujada telah bisa membuktikan kepada sang atasan bahwa dia tak main-main dengan keputusannya. Sejumlah tokoh di Jawa Barat telah mencicipi produknya. Salah satunya, istri dari Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya yang juga ikut mengulas produk roti gulung abon melalui media sosialnya.

Dia bercerita, saat ini pernah menjadi salah satu sponsor sebuah acara yang turut dihadiri Atalia secara online. Roti gulung isi abonnya menjadi hadiah kuis dalam acara tersebut. Ketika acara selesai, dia mendapat tawaran dari istri Ridwan Kamil untuk mempromosikan produknya secara cuma-cuma.

"Padahal saya cuma omong kosong, dan Alhamdulillah, bisa sampai ke Ibu Atalia," ungkapnya.

Walau baru memulai usaha satu tahun, bisnisnya terbilang sukses. Dia telah memiliki toko sendiri di Jalan Taman Makam Pahlawan, Purwakarta. Meski sudah tidak menjadi pekerja di pabrik, hari-harinya tetap disibukkan dengan menjaga toko, mengikuti berbagai pelatihan hingga mempersiapkan diri untuk membuka outlet baru di salah satu swalayan di Purwakarta.

Dalam menjalankan bisnisnya, selain sang istri, dia juga dibantu 3 orang kerabatnya untuk memproduksi roti gulung abon. Tak hanya itu, Mujada juga telah berinovasi dengan produknya. Tahun depan Raos Flossroll akan merilis produk baru.

Produk ini juga direncanakan akan diekspor ke Singapura dan New Zealand. Contoh produk telah dikirimkan untuk dikurasi. Produk roti abon kering ini bisa diekspor karena memiliki masa simpan 1 tahun. Berbeda dengan produk roti gulung abon yang hanya bisa tahan 3-4 hari karena dalam prosesnya hanya menggunakan bahan-bahan alami.

Kini pendapatan rata-rata Mujada menjalani bisnis telah mencapai Rp 20 juta per bulan. Meski begitu dia mengakui belum bisa mengatur pencatatan dengan baik. Selama setahun ini dia disibukkan dengan branding produk. Baru mulai tahun depan dia akan mulai mencatatkan keuangan yang sesuai dengan pencatatan akuntansi.

"Saya fokusnya sekarang ini branding dulu, bagaimana produk saya dikenal banyak orang, kalau urusan pencatatan itu memang belum, baru mau di tahun depan," kata dia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berangkat Pagi Pulang Tengah Malam, Begini Kisah Kakek Jual Roti Dorong Gerobak dari Desa ke Kota Meski Kondisinya Sakit

Berangkat Pagi Pulang Tengah Malam, Begini Kisah Kakek Jual Roti Dorong Gerobak dari Desa ke Kota Meski Kondisinya Sakit

Mirisnya, ia hanya mendapat pendapatan tak seberapa dari hasil kerja kerasnya tersebut.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya
Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan

Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan

Untuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.

Baca Selengkapnya