Belum Punya Program Jitu, Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dinilai Tidak Realistis
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah memaparkan asumsi indikator ekonomi makro 2021 dalam sidang tahunan MPR. Diketahui, pertumbuhan ekonomi tahun depan ditargetkan mencapai 4,5 hingga 5,5 persen.
Ekonom Kepala Institut Harkat Negeri Awalil Rizky mengatakan, target pertumbuhan ekonomi 2021 yang ditetapkan pemerintah tidak realistis. Terlebih penopang pertumbuhan ekonomi ini diharapkan oleh peningkatan konsumsi domestik dan geliat investasi sebagai motor penggerak utama.
"Target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan kemarin saya kira masih tidak realistis. Kita melihat sederhana, dikatakan bahwa penopangnya dari pertumbuhan konsumsi masyarakat dan investasi," ujarnya dalam diskusi virtual, Sabtu (15/8).
Menurutnya, akan sulit mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sesuai RAPBN 2021, jika hanya berfokus pada sektor konsumsi dan investasi semata. Menyusul belum ada program jitu yang difokuskan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan positif kedua sektor tersebut di masa pandemi Covid-19.
Selain itu, pada kuartal II lalu mencatatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -5,32 persen. Sehingga penerimaan negara pada tahun ini mengalami penurunan drastis dan dianggap akan memberikan sentimen negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi tahun 2021.
Untuk itu, dia menganggap pesimis akan target pertumbuhan ekonomi yang tertuang dalam RAPBN 2021. Dengan mempertimbangkan kondisi loyoh ekonomi nasional saat ini akibat tsrpangkasnya penerimaan negara.
"Jadi, untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2021 akan sulit. Kondisi ekonomi kita sudah berat dengan penerimaan yang semakin berkurang," paparnya
Namun, sambung dia, untuk menorehkan pertumbuhan ekonomi nasional positif pada tahun depan masih ada cara yang bisa di tempuh pemerintah. Yakni dengan menghemat belanja negara dan memprioritaskan belanja negara untuk hal produktif.
"Saya kira anggaran belanja negara yang banyak itu tidak menjamin pertumbuhan ekonomi tinggi. Ingat yang terpenting itu adalah kualitas belanjanya harus produksi bukan banyaknya," imbuh dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaDianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya