BEI berencana buat sistem elektronik calon investor daerah
Merdeka.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuat fasilitas untuk investor dalam pembelian saham perdana dengan sistem elektronik. Dengan begitu, para calon investor tidak perlu menyambangi kantor penjamin emisi calon emiten.
Direktur Utama PT BEI Ito Warsito mengatakan saat ini calon investor yang berniat membeli saham perdana harus ke kantor penjamin emisi. Namun, mayoritas kantor tersebut berada di Jakarta. Sehingga, calon investor yang berada di kota lain harus ke Jakarta terlebih dahulu.
"Dengan cara sistem elektronik, maka investor-investor di berbagai kota di Indonesia bisa memesan secara elektronik. Seperti mereka berdagang di bursa saja," ujar Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (31/10).
Ito mencontohkan calon investor yang berada di kota lain seperti Papua yang menjadi nasabah broker X, tapi penjamin emisinya berada di Jakarta, kalau memesan perdana saham tersebut perlu melalui broker dan memakan biaya bagi investor yang berada di Papua, baik dari transportasi dan biaya pengiriman dokumen.
"Jadi nantinya investor dari Papua itu, bisa membeli saham IPO (perdana saham) melalui broker X. Koneksinya sudah ada (sama dengan koneksi perdagangan), tapi ini tidak masuk sistem perdagangan, masuk ke dalam pemesanan IPO," kata dia.
Ito menjelaskan calon pembeli perdana saham tersebut harus mempunyai rekening saham di BEI. Untuk itu, dia berharap sistem yang akan dinamakan sistem bookbuilding elektronik ini akan rampung pada pertengahan 2015.
"Tapi ini kan pasar perdana, jadi kita butuh peraturan OJK, karena pasar perdana ini yuridiksi OJK, bursa tidak terkait dengan pasar perdana, kita di pasar sekunder. Sistem ini kita gunakan untuk membantu OJK, investor dan para penjamin emisi."Sementara peraturan yang perlu diubah, kata Ito, yaitu pemesanan perdana saham ke depan dapat melalui Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan bisa melalui elektronik. "Kalau sekarang kan, pemesan saham harus menulis FPPS," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proses Izin Investor Asing Lama, Begini Penjelasan Badan Otorita IKN Nusantara
Terdapat 8 proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum memulai berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaSistem Tol Tanpa Sentuh Diklaim Bisa Hemat BBM Kendaraan
Penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh tersebut dinilai memberikan sejumlah dampak positif bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaMisi AHY Bersih-Bersih Kementerian ATR/BPN: Bidik Sengketa Tanah & Beri Kenyaman Investor
Langkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca Selengkapnya