Beda dengan Jonan, Jokowi ingin Indonesia punya kereta supercepat
Merdeka.com - Dalam kunjungan kenegaraan ke Jepang, Presiden Joko Widodo dan rombongan berkesempatan menjajal kereta supercepat atau Shinkansen. Jokowi naik Shinkansen dari Stasiun Tokyo ke Nagoya untuk berkunjung ke pabrik Toyota Machimoto yang berjarak 353 km.
Seperti dilansir Antara, Rabu (25/3), dengan kereta supercepat Shinkansen Nozomi 311, perjalanan Presiden ditempuh hanya dalam waktu 1 jam 40 menit.
Sebenarnya, perjalanan itu bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat. Namun Jokowi memutuskan memilih menggunakan kereta yang tercatat belum pernah mengalami kecelakaan sejak pertama dioperasikan hingga saat ini.
Kemampuan kereta supercepat Shinkansen membuat Jokowi kepincut. "Nanti dilihat, kita akan putuskan untuk bangun high speed train. Tidak tahu apakah (untuk) Jakarta-Bandung atau Jakarta-Surabaya," katanya.
Wartawan yang turut serta dalam rombongannya menanyakan pada Jokowi rasanya naik Shinkansen. Presiden cuma tersenyum sambil bercanda.
"Tidak tahu ya, saya tidur. Habis lihat Gunung Fuji saya tidur," katanya.
Keinginan Jokowi ini berbeda dengan pandangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang sejak menjabat sebagai Dirut KAI menolak keras keberadaan kereta supercepat. Kementerian Perhubungan sempat menghidupkan ambisi memiliki kereta cepat di Indonesia. Kereta ini berkecepatan 250-300 km per jam. Jalur kereta yang akan dibangun panjangnya sekitar 750 km.
Kajian untuk kereta cepat pun digodok oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dikabarkan, pra studi kelayakan untuk mega proyek sistem transportasi ini sudah rampung. Dalam kajian awal yang dilakukan Bappenas yang bekerja sama dengan Kementerian Transportasi Jepang tersebut, proyek ini dibagi menjadi tiga bagian.
Pertama, jalur Jakarta-Bandung. Kedua, jalur Bandung-Cirebon. Ketiga, Cirebon- Surabaya. Dari hasil kajian awal, butuh investasi besar untuk memiliki kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Keinginan Indonesia memiliki kereta cepat hanya sebatas mimpi. Sebab, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menutup pintu rapat-rapat pengerjaan proyek ini menggunakan uang negara. Sejak masih menjabat sebagai Dirut PT KAI, Jonan sudah lantang menyuarakan soal penolakan kereta cepat.
Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Jonan kembali menegaskan sikap pemerintahan Jokowi- JK untuk tidak membangun jalur kereta api cepat dari Jakarta-Surabaya. Alasannya, dana pembangunan dari APBN akan digunakan untuk pembangunan jalur kereta api di luar Jawa.
"Dalam lima tahun ke depan, APBN kita sudah tidak akan bangun lagi kereta cepat di Jawa," ujar dia dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Rabu (21/1).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaKurangi Kemacetan Kota, Presiden Jokowi Ajak Warga Kaltim Gunakan Transportasi Massal
Jokowi menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca Selengkapnya