Bea Impor Bahan Baku Dibebaskan, Menperin Harap Tak Ada Pemain Gelap
Merdeka.com - Pemerintah merilis paket Stimulus Fiskal dan Non-Fiskal Jilid II guna menangkal wabah virus corona yang telah menyebar di Indonesia. Salah satu kebijakan dalam paket tersebut, membebaskan bea masuk impor untuk 19 sektor industri manufaktur.
Sektor-sektor yang mendapat relaksasi kebijakan ini merupakan usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang dinilai sebagai sektor-sektor paling terkena dampak ekonomi akibat virus corona.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, aturan itu diberikan lantaran pemerintah tahu bahwa sekitar 30 persen bahan baku industri nasional saat ini berasal dari China.
"Ini tentu sektor industri perlu melakukan corporate action untuk mencari alternatif negara mana yang bisa didapatkan bahan baku operasionalnya masing-masing. Selain itu juga tentu kami harus bisa memastikan bahwa industri itu bisa mendapat kecukupan bahan baku agar mereka bisa kembali melakukan operasinya," ungkapnya di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).
Di lain sisi, dia juga menyadari pelaku industri dari negara lain juga saat ini tengah mengalami keterbatasan akibat wabah virus corona. Dengan begitu, banyak yang akan mencari negara alternatif impor dan itu membuat harga bahan baku di pasar global menjadi sangat tinggi.
"Karena tidak hanya industri yang ada di Indonesia yang mau mendapat bahan baku, tapi industri dari negara-negara di dunia juga membutuhkan bahan baku, karena mereka mengalami problem yang sama," ujar dia.
Oleh karenanya, Agus berharap insentif pembebasan bea masuk impor tersebut dapat mengurangi beban operasi 19 sektor industri di Tanah Air. Dia pun melarang situasi ini untuk dimanfaatkan hanya oleh sebagian pihak.
"Tentu dengan relaksasi pembebasan bea masuk terhadap industri bahan baku ini tidak boleh mengganggu produk-produk yang sudah dihasilkan industri di dalam negeri, dan tidak boleh ada produk impor bahan jadi yang ada dalam paket ini," tuturnya.
"Intinya, kami pemerintah tidak mau adanya free rider (pemain/penumpang gelap)," tegas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya