BBM tak jadi naik, makin banyak masyarakat beralih ke Premium
Merdeka.com - Keputusan rapat paripurna DPR yang menyatakan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak jadi naik dalam waktu dekat akan mengakibatkan lonjakan konsumsi premium.
Konsumen diperkirakan akan kembali beralih menggunakan BBM bersubsidi atau Premium. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan harga antara BBM subsidi dan non subsidi, terlalu tinggi.
"Kalau dilihat harga non subsidi sama subsidi, orang akan beralih ke BBM yang bersubsidi. Perbedaanya besar banget," Kata Vice President Corporate Communication Pertamina M.Harun saat dihubungi oleh merdeka.com, Minggu (1/4).
Bahkan, lanjutnya, upaya mengarahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, bisa jadi sia-sia. Selagi BBM murah, masyarakat cenderung malas untuk menggunakan transportasi umum karena harus antri, berebut dengan penumpang lain, tingkat kemanan yang masih rendah, belum lagi layanan yang tidak memadai.
"Dorongan untuk menggunakan transportasi masal juga tidak akan berhasil. Orang males capek-capek naik kereta, naik bus, mereka lebih pilih naik motor karena harga BBM murah," katanya.
Menurut Harun, semestinya tahun ini memang menjadi waktu yang tepat untuk mencabut subsidi BBM. Sebab, pertumbuhan ekonomi dalam negeri sudah menunjukkan peningkatan.
"Kalau ada pertumbuhan ekonomi naik 1 persen otomatis diikuti dengan pertumbuhan energi 1,25 persen," jelasnya.
Dan kalau BBM bersubsidi tidak dinaikan, imbuh dia, sudah pasti yang akan merasakan dampaknya adalah APBN yang harus menanggung beban subsidi akan membengkak.
"Kalau tidak naik konsumsi BBM bersubsidi pasti meningkat. Kalau nggak naik, konsumsi BBM hingga akhir tahun bisa 47 juta kilo liter, sementara kuota 40 juta kilo liter, tahun lalu 41,6 juta," terangnya.
Saat ini bahan bakar minyak non subsidi dijual dengan harga Rp 10.200 per liter. Sementara untuk bahan bakar berjenis premium, yang merupakan bahan bakar bersubsidi, dijual dengan harga Rp 4.500 per liter.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024 Harga BBM SPBU BP AKR Turun, Cek Daftarnya di Sini
Semua jenis BBM yang dijualnya mengalami penurunan harga yakni BP Ultimate, BP 92, BP diesel.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnya