BBM subsidi, antara pengulangan sejarah dan alat barter
Merdeka.com - Keriuhan soal penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi saat ini seperti sebuah pengulangan sejarah. Situasi serta pelakonnya pun boleh dikata mirip.
Mari dirunut. Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla beserta barisan pendukungnya meminta pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga BBM subsidi disisa masa kekuasaannya. Istilahnya berbagi beban dengan pemerintahan akan datang. Sayang, Presiden SBY masih bergeming, meskipun penagihan janji untuk tak membebani suksesornya datang dari berbagai penjuru.
Merasa bosnya diserang, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik datang membawa pembelaan. Menurutnya, pemerintahan SBY sudah berencana menaikkan harga BBM subsidi pada 2012. Namun, rencana itu ditentang oleh PDI Perjuangan, kini penyokong utama Jokowi-JK.
"Dua tahun lalu kita mau naikkan enggak disetujui. Siapa yang enggak membolehkan? PDI-P. Anda lihat saja rekaman berita dulu dulu," ucap Jero, kemarin.
Jika ditelusuri lebih lanjut, konon, setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres pada awal Oktober 2004, tim sukses SBY-Kalla sudah bergerilya melobi pemerintahan Megawati untuk segera menaikan harga BBM. Alasannya mirip dengan kubu Jokowi-JK saat ini, menghindarkan pemimpin baru menaikan harga BBM di awal pemerintahannya.
Namun, Mega menolak lantaran dalam masa pemerintahannya yang singkat telah berulang kali menaikan harga BBM subsidi.
Sejarah juga kemungkinan bisa berbelok. Jika penaikan harga BBM subsidi dijadikan alat barter dalam pertemuan antara Presiden SBY dengan Jokowi-JK, hari ini, di Bali. Kita lihat saja.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya