BBM naik, kepemilikan asing di pasar SUN capai Rp 464 T
Merdeka.com - Lembaga penilai harga efek, Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) domestik terus menunjukkan peningkatan paska pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Kepemilikan asing pada 17 November 2014 tercatat sebesar Rp 458,71 triliun, pada 18 November 2014 tercatat sebesar Rp 460,18 triliun dan pada 19 November 2014 tercatat sebesar Rp 464,18 triliun.
Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru mengatakan, hingga penutupan perdagangan kemarin, pola bullish yang terbentuk di pasar SUN mulai terdapat peralihan dari tenor-tenor pendek ke tenor-tenor menengah dan panjang. "Sehingga dari awal pekan ini, peningkatan kepemilikan asing tercatat sebesar 1,19 persen," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (21/11).
Sementara itu, depresiasi rupiah berlanjut yakni sebesar 0,27 persen ke posisi Rp 12.175 per USD. Dari global, perlambatan perekonomian masih membayangi Asia salah satunya Jepang. Pemerintah Jepang merilis data PDB pada kuartal III 2014, yang tercatat koreksi sebesar 0,4 persen (QoQ) atau 1,2 persen (YoY).
Selain itu, perusahaan juga melakukan penilaian dan penetapan harga pasar wajar (HPW) per 21 November 2014 terdiri 492 seri jenis instrumen Efek bersifat utang dan sukuk, dengan total jumlah outstanding mencapai Rp 1.853,092 triliun.
Rinciannya, meliputi 114 seri obligasi dan sukuk pemerintah dengan total outstanding Rp 1.630,721 triliun, dengan rincian 13 seri surat Perbendaharaan Negara (SPN), 57 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi Rupiah, 21 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi Dollar, 23 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sementara untuk obligasi korporasi, telah melakukan valuasi terhadap 378 seri instrumen obligasi korporasi plain vanilla dan sukuk ijarah korporasi, dengan peringkat (rating) investment grade denominasi rupiah dengan total outstanding mencapai Rp 222, 371 triliun.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024 Harga BBM Naik, Kecuali di SPBU Ini
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaAda yang Turun, Ini Daftar Harga BBM SPBU Shell Per 1 April
Beberapa jenis bensin yang dijual mengalami penetapan dan penurunan harga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya