Bayar utang, Garuda Indonesia terbitkan Sukuk Global Rp 6,5 T
Merdeka.com - Pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merestui rencana perseroan yang akan menerbitkan sukuk global senilai USD 500 juta atau setara Rp 6,5 triliun untuk re-profiling utang.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan persetujuan emisi obligasi syariah global itu dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 Mei 2015.
"Penerbitan sukuk global sudah disetujui oleh pemegang saham, juga penambahan satu Direktur Service Bapak Nicodemus," ujarnya di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang (15/5).
Nantinya hasil penerbitan sukuk tersebut akan digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan usaha perseroan secara umum, termasuk pembiayaan kembali atau refinancing utang perseroan yang ada saat ini. Maklum saja per 31 Desember 2014, Garuda memiliki utang jangka panjang sebesar USD 964,7 juta.
"Dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk melakukan pembayaran sebagian utang jangka panjang perseroan dengan biaya yang lebih efisien," jelas dia.
Emiten berkode saham GIAA tersebut telah lama berencana untuk menerbitkan sukuk global senilai USD 500 juta atau setara Rp 6,5 triliun. Obligasi syariah direncanakan memiliki jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga maksimum 6,9 persen per annum.
Garuda akan mendirikan perusahaan di luar negeri sebagai penerbit sukuk. Bertindak selaku koordinator adalah National Bank of Abu Dhabi PJSC (NBAD) dengan joint structuring advisor NBAD dan Dubai Islamic Bank PJSC (DIB).
Kedua bank asal Timur Tengah tersebut juga bertindak selaku joint lead managers dan joint bookrunners dengan penambahan setelah berkonsultasi dengan manajemen GIAA selaku obligor.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaBandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres
Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca Selengkapnya