Banyak pelaku usaha UKM menunggak bayar kredit
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengingatkan perbankan nasional untuk memperhatikan masalah rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Peringatan ini bukan tanpa alasan. Sebab, hingga kuartal 1 2014 rasio kredit bermasalah perbankan cenderung mengalami peningkatan.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, rasio kredit bermasalah paling tinggi berada di sektor UMKM. Catatan BI, kredit macet di sektor UMKM mencapai 3-4 persen.
"Yang tadi saya sampaikan sektor UMKM yang cenderung meningkat," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/4).
Agus Marto menuturkan, bank sentral tidak menghendaki rasio kredit macet terus meningkat. Dia berpesan, untuk menjaga pertumbuhan rasio kredit macet, perbankan harus terus melakukan pengelolaan lebih baik dari sebelumnya.
"Kalau sekarang sudah 3-4 persen untuk sektor UMKM saja maka jadi perlu dilakukan pengelolaan lebih baik oleh perbankan secara umum," jelas dia.
Mantan Menteri Keuangan ini menegaskan, BI sudah memiliki target maksimal untuk rasio kredit macet, yakni harus di bawah 3 persen. Ini dilakukan untuk terus menjaga pertumbuhan kredit tetap stabil secara nasional.
"Harus dilakukan pengelolaan yang lebih baik lagi dari periode yang sama setiap tahunnya," jelas dia.
"Kami ingin kembali turun di bawah 3 persen," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya