Bank syariah Indonesia terlalu andalkan ekspansi nasabah
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tahun lalu pertumbuhan rekening perbankan syariah mencapai 40 persen. Meski angka tersebut terbilang tinggi, hingga saat ini total rekening tabungan dan pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta unit.
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi mengakui di Indonesia, pasar keuangan syariah masih didominasi dari pertumbuhan ritel. Sedangkan negara muslim lainnya seperti Malaysia, Arab Saudi dan Turki mengejar pertumbuhan korporasi. Itu yang membuat pasar keuangan syariah tertinggal.
"Memang negara mereka (Malaysia, Arab Saudi dan Turki) pertumbuhan ekonominya cepat tapi pangsa pasar syariahnya kecil, berbeda dengan Indonesia. Sehingga secara pertumbuhan ritel tinggi, account nasabah capai 40 persen, sehingga rekening tabungan ada 12,4 juta dan rekening pembiayaan 3 juta, total 16 juta. Tapi tetap nominal tersebut kecil," ujarnya saat acara 'Seminar Dialog Ekonomi Syariah 2014' di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu (6/3).
Meski nominal rekening tersebut minim, Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah mampu masuk relatif besar. Ini disebabkan sisi pembiayaan yang tumbuhnya 40 persen.
"Jumlahnya besar-besaran sedangkan sisi pembiayaan karena banyak transfer orang-orang kota ke desa," jelas dia.
Untuk itu, dia meminta perbankan syariah harus menjadi perhatian. OJK mengklaim sudah mulai bergerak untuk mendorong perbankan syarah.
"Kami meminta perbankan syariah untuk dapat meningkatkan jumlah jaringan bukan hanya kantor cabang atau langsung dibuat syariah tapi juga jaringan yang ada di induknya, di mana 11 kantor dari 10 kantor perbankan syariah terbesar ada di Indonesia. Ini meningkatkan peran jaringan kantor ke depan," ungkapnya.
"Harapannya bila mana anak usaha dalam holding tersebut merupakan konsen dari induknya kalau tidak performa kurang bagus, memperbaiki anaknya juga," tutup dia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaKetiga anaknya sudah punya rekening sejak masih TK
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca Selengkapnya