Bank Sentral ngaku sudah siap hadapi gejolak dunia
Merdeka.com - Kabar jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diduga ditembak, memicu kekhawatiran eskalasi krisis di dunia. Belum lagi kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah, yang berimbas pada gejolak dunia.
Dengan kondisi dua negara tersebut bisa jadi berimbas pada sentimen negatif pada i tukar rupiah. Menanggapi hal itu, Bank Indonesia (BI) memandang pemerintah Indonesia sudah siap menghadapi gejolak global.
"Kami justru menyambut baik pemerintah menyelesaikan APBN Perubahan karena dengan itu kondisi fiskal kita bisa jauh lebih siap menghadapi gejolak," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/7).
Selama ini pemerintah sudah dapat memperbaiki harga minyak dan juga nilai tukar Rupiah sehingga gejolak-gejolak kondisi dunia bisa teratasi. "Kita tahu bahwa asumsi gejolak minyak diperbaikin, harga minyak diperbaiki dan asumsi nilai tukar diperbaiki," jelas dia.
Dengan, APBN Perubahan, pemerintah Indonesia dapat mempergunakan pasal-pasal dalam undang-undang yang dapat mengantisipasi kondisi mendesak.
"Jadi kita juga menghargai komunikasi pemerintah dengan DPR dalam APBN perubahan ada pasal-pasal yang digunakan pemerintah apabila kondisi mendesak, mereka bisa bersikap."
Meski begitu, Indonesia tetap harus waspadai dengan kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan. "Jadi Ukraina, ada perkembangan geopolitik di Iran dan juga Amerika Latin. Semuanya bagian dunia yang punya dinamika yang kita waspadai," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya