Bank Mega giatkan promosi hadiah saat buka rekening
Merdeka.com - Bank Mega menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini menjadi Rp 56 triliun, setelah 2012 lalu tercatat hanya sebesar Rp 50 triliun. Bank milik Chairul Tanjung ini menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan DPK dengan iming-iming hadiah pada saat pembuatan rekening baru.
Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib menyatakan pemberian hadiah masih efektif menarik minat masyarakat membuka tabungan. Jalan ini wajib ditempuh, karena tahun lalu tingkat tabungan (Casa Ratio) bank ini turun 3,3 persen menjadi sebesar Rp 13 triliun.
"Penabung Indonesia cukup suka dengan program berhadiah. Jadi kami memberi hadiah, pertama undian berhadiah dua Mercedes, kemudian 60 Avanza," ungkapnya di Kantor Pusat Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Thayib menyadari, banyak nasabah bank mulai tidak terlalu percaya undian berhadiah. Namun dia yakin pendekatan bank milik taipan media Chairul Tanjung ini bakal tetap menarik, karena ada sistem hadiah langsung bagi setiap nasabah yang membuka rekening.
"Sering kan orang mengeluh hadiah yang dapat hanya sebagian kecil nasabah, jadi nasabah Bank Mega dapat hadiah undian dan hadiah pasti, itu untuk menarik nasabah untuk meningkatkan casa," ungkapnya.
Selain tabungan, giro juga mengalami penurunan besar, mencapai 18 persen sepanjang 2012. Untuk menggenjot kembali performa giro, Bank Mega menawarkan virtual account, yaitu sistem pelacakan identitas pembayar transaksi. Layanan ini diklaim menguntungkan perusahaan besar yang memiliki banyak pelanggan.
"Kalau pelanggan membayar transaksi, apalagi kalau nominalnya sama, kadang perusahaan bingung, membayar ke mana. Sehingga ketika pelanggan membayar, perusahaan tahu siapa yang membayar. Mudah-mudahan beberapa action banking system ini akan menambah minat nasabah," kata Thayib.
Dengan peningkatan dana pihak ketiga, Bank dalam jaringan CT Corporation ini berharap total aset akhir tahun ini dapat mencapai Rp 68 triliun.
Meski demikian, laba bersih perseroan pada 2013 cuma ditarget Rp 1,2 triliun, lebih rendah dari tahun lalu sebesar. Thayib beralasan pihaknya harus konservatif mengingat persaingan bank Tanah Air yang cenderung lebih ketat. Khususnya karena ada arahan Bank Indonesia agar perbankan BUMN ataupun swasta meningkatkan fokus ke penyaluran kredit usaha kecil menengah.
"Kami memilih lebih konservatif, meningkatkan prinsip kehati-hatian dan meminimalkan fraud. Seperti anda semua ketahui peraturan BI mendorong Bank ke UKM. Kalau semua bank masuk ke UKM faktornya kompetisi ketat, suku bunga mengalami penurunan," ungkapnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belanja Hemat Pakai Promo BRI, 5 Swalayan Ini Hadirkan Penawaran Menarik yang Sayang Kalau Dilewatkan
Nasabah BRI bisa menikmati penawaran menarik di 5 swalayan ini!
Baca SelengkapnyaBank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang
Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Dukung Program Makan Siang Gratis Habiskan Anggaran Rp460 Triliun, tapi Ada Syaratnya
Program ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSambut Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 T hingga Diskon Pengajuan KPR
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Sinarmas Raup DPK Rp42 Triliun Sepanjang 2023, Salah Satunya Didukung Program Ini
Pada tanggal 21 Februari 2024 di Bank Sinarmas Kantor Cabang Slipi, Jakarta Barat, telah dilakukan prosesi serah terima hadiah kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaDeutsche Bank PHK Massal, Pecat 3.500 Karyawan Tahun Ini
Deutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Selengkapnya