Merdeka.com - Dana tersebut disiapkan untuk kredit sektor pertanian melalui Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang termasuk dalam Program Bisnis Banking Mandiri. Direktur Comercial and Bussines Banking Bank Mandiri Sunarso mengungkapkan, potensi kredit di sektor ketahanan pangan masih terbuka. Namun, untuk realisasi penyalurannya yang masih kecil. 

Menurutnya, yang selama ini disinyalir menjadi kendala realisasi penyaluran terkendala faktor skala usaha dan ketersediaan lahan. “Kalau di Palembang itu petaninya punya 1-2 hektar lahan,” kata Sunarso usai penandatangan perjanjian kredit pengembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan. Kamis (1/3).

Meski demikian, pihaknya tetap mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk KPPE. Tahun ini, bank plat merah tersebut menyediakan Rp 200 miliar untuk kredit tersebut. Palembang merupakan salah satu wilayah yang akan disalurkan KKPE. “Di Palembang, mulai masuk ke pertanian beras, sudah mau panen, kita kasih Rp 30 miliar,” ujar Sunarso.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyoroti kendala peningkatan sektor pertanian. Darmin menambahkan Indonesia belum mampu menciptakan kondisi yang membuat produksi dan distribusi sektor pertanian lebih baik melalui kebijakan ekonomi. Dia melihat, jika keuntungan bagi petani tidak sebaik harga pasar, maka produktivitas petani juga tidak akan baik. Petani tidak akan memperbaiki cara bercocok tanam untuk meningkatkan produktivitasnya karena keuntungan bagi petani tidak baik. Atas dasar itulah dibutuhkan kebijakan pendanaan yang mampu menjangkau petani agar bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.