Merdeka.com - Pada 2012 lalu, PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan kredit Rp 1,6 triliun, naik 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun di wilayah Nusa Tenggara. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan di kepulauan dekat Australia itu.

Dari total penyaluran kredit tersebut, sebesar 18,2 persen atau Rp 282 miliar disalurkan ke sektor perdagangan, sebesar 26,5 persen atau Rp 411 miliar ke sektor industri rumah tangga atau kecil Dan selebihnya disalurkan ke berbagai sektor, mulai dari sektor pariwisata hingga perumahan.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan peran dalam pengembangan kawasan Nusa Tenggara melalui dukungan layanan perbankan, karena kawasan ini memiliki potensi sangat besar sebagai tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Potensi tersebut terbagi mulai dari sumber daya alam dan mineral, kekayaan laut, serta pariwisata.

"Kawasan ini sangat membutuhkan akselerasi investasi dalam menunjang pertumbuhannya, kami berharap langkah pengembangan bisnis Bank Mandiri di kawasan ini dapat membantu mendorong akselerasi tersebut sekaligus mengembangkan financial inclusion di Indonesia," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Senin (11/3).

Kepercayaan masyarakat Nusa Tenggara kepada Bank Mandiri juga terus meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan terus tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK), di mana pada akhir 2012 mencapai Rp 2,54 triliun, dengan rasio dana murah (giro dan tabungan) mencapai lebih dari 80 persen.

Saat ini, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan hingga ke berbagai wilayah di Nusa Tenggara, baik wilayah Nusa Tenggara Barat maupun Nusa Tenggara Timur seperti pengoperasian kantor baru yang berlokasi di Mataram untuk mengelola ekspansi bisnis Bank Mandiri di wilayah Nusa Tenggara.

"Melalui pengoperasian kantor tersebut, Bank Mandiri ingin meningkatkan kenyamanan dan kemudahan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan," tutup dia.