Merdeka.com - PT Bank Mandiri Tbk menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 0,5 persen sejak awal Juli lalu. Ini menyusul penaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 75 basis poin (bps) yang dilakukan Bank Indonesia secara bertahap dalam dua bulan terakhir ini.

"Bunga KPR kita tahun pertama di 8 persen, kita kan skema fix 2 tahun baru floating," kata EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Tardi, di Jakarta, Rabu (17/7).

Tardi mengaku, kenaikan suku bunga KPR sangat berpengaruh terhadap nasabah menengah ke atas. Sebaliknya,nasabah menengah ke bawah relatif tidak terpengaruh lantaran mereka memanfaatkan KPR untuk rumah pertama.

"Kenaikan bunga KPR itu sensitif untuk rumah Rp 1 miliar ke atas. Tapi rumah dibawah Rp 700 juta itu tidak sensitif," tutur Tardi.

Meskipun telah menaikkan bunga KPR, Tardi optimis target pertumbuhan KPR Mandiri sebesar 28 persen tahun ini bisa tercapai. Hal tersebut didasari oleh kuatnya jaringan Mandiri di kota-kota kecil di Indonesia.

"Kita kan tidak hanya di kota besar, saya layani di Palu, Jayapura, Timika, Medan, Banda Aceh, Jambi, Pekanbaru, Padang. Kita itu sampai kesana karena mereka butuh pembiayaan KPR," katanya.