Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Mandiri: Masih Ada Ruang Penyaluran Kredit

Bank Mandiri: Masih Ada Ruang Penyaluran Kredit Bank Mandiri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Bank Mandiri optimis masih terdapat ruang untuk menyalurkan kredit di tengah proyeksi perlambatan ekonomi. Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, proyeksi perlambatan ekonomi Indonesia memang menjadi tantangan bagi bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Meski demikian, Penyaluran kredit diperlukan karena dapat menjadi salah satu bentuk stimulus guna kembali menggeliatkan kembali kondisi perekonomian nasional.

"Kami meyakini bahwa masih terdapat ruang untuk menyalurkan kredit bagi debitur eksisting atau para calon nasabah di tengah perlambatan ekonomi, tentunya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pembiayaan yang terukur dan prudent akan membantu menggerakkan perekonomian Indonesia untuk kembali ke tren positif," ujar Hery.

Berdasarkan analisa Office of Chief Economist Bank Mandiri, kinerja industri perbankan di triwulan III tahun ini masih relatif kuat di tengah pandemi. Hal ini dikarenakan berbagai stimulus dari Pemerintah dan Otoritas Moneter mampu menjaga kondisi likuiditas dan kualitas aset perbankan.

Selain itu, Bank Mandiri melihat masih terdapat sektor-sektor yang prospektif untuk menjaga bisnis, seperti seperti FMCG, Farmasi, Healthcare dan telekomunikasi. Ditambah lagi, pada Kuartal III ini, khususnya bulan Juli dan Agustus, berbagai indikator telah menunjukan perbaikan kegiatan ekonomi dibandingkan bulan April dan Mei 2020.

Sebagai contoh, penjualan kendaraan bermotor pada bulan Agustus 2020 sudah mencapai 37.291 unit setelah mencapai titik terendah yaitu 3.551 unit pada bulan Mei 2020. Meskipun demikian, angka penjualan bulan Agustus 2020 masih jauh di bawah angka rata-rata penjualan tahunan 2019 yang mencapai 85.577 unit. Tingkat hunian kamar hotel mulai membaik pada Juli 2020 menjadi 28,7 persen walaupun masih jauh di bawah sebelum periode Covid-19 yaitu 56,7 persen pada Juli 2020.

Sementara itu, harga-harga komoditas penting bagi perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19 masih tertekan. Sampai dengan 20 September 2019, harga minyak mentah turun sebesar 35 persen YTD, atau berada di sekitar USD 43 per barrel; dan harga batubara pun turun sebesar 23 persen atau berada di tingkat USD52 per ton. Namun demikian, harga minyak kelapa sawit sejak bulan Juni sudah membaik dengan cepat dan sudah mencapai USD 753 per ton, atau sudah sama dengan sebelum harga Covid-19 pada bulan Desember 2019. Harga karet pun membaik sebesar 20 persen YTD mencapai USD 2 per Kg.

Perlambatan pertumbuhan kredit memang dialami pelaku industri perbankan karena pandemi. Pertumbuhan kredit industri perbankan diprediksi hanya mencapai 1,5 persen dibandingkan tahun lalu. Akan tetapi, lanjut Hery, likuiditas industri perbankan diperkirakan tetap terjaga dengan estimasi pertumbuhan DPK di seluruh bank mencapai 8,3 persen. Hal ini terjadi seiring makin banyaknya penabung dengan nominal besar.

wakil direktur utama bank mandiri hery gunardiWakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi ©2020 Merdeka.com

"Kondisi likuiditas Bank Mandiri tetap terjaga di kuartal III, dan ini membuat kami yakin untuk tetap menyalurkan pembiayaan bagi debitur-debitur yang memenuhi syarat. Di satu sisi, Bank Mandiri juga akan terus melanjutkan proses restrukturisasi untuk nasabah-nasabah yang terdampak pandemi Covid-19," kata Hery.

Akses terhadap digital juga ditemukan membantu UMKM dalam mitigasi dampak dari Covid. Berdasarkan survei Mandiri Institute, 9 persen dari UMKM dengan akses digital melaporkan adanya kenaikan omset usaha. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM tanpa akses digital yang hanya 4 persen. UMKM dengan akses digital juga memiliki lebih banyak strategi bertahan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Tercatat 16 persen dari UMKM dengan akses digital melakukan modifikasi produknya, 18 persen melakukan optimisasi penjualan online, dan hanya 11 persen yang melakukan restrukturisasi kredit. Sementara UMKM tanpa akses digital sebagian besar—atau 26 persen—mengandalkan restrukturisasi utang sebagai strategi bertahan yang utama.

UMKM dengan akses digital dalam memasarkan dan menjual produknya juga memiliki durasi bertahan yang lebih baik dibandingkan usaha tanpa akses digital. Hasil survei memperlihatkan bahwa sebanyak 61 persen UMKM dengan akses digital dapat bertahan selama 3 bulan atau lebih pada kondisi pandemi Covid-19. Sementara hanya 56 persen UMKM tanpa akses digital dapat bertahan dengan durasi yang sama.

Selain akses digital, dukungan pemerintah melalui program PEN juga membantu UMKM untuk bertahan. Sebanyak 79 persen dari UMKM yang kami survei mengetahui adanya program PEN. Selanjutnya, sebesar 83 persen dari UMKM yang telah menerima atau dalam proses pendaftaran program PEN menyebutkan bahwa program tersebut membantu kondisi usaha mereka

"Data-data tersebut membuat kami merasa optimis bahwa ruang bagi ekonomi kita untuk bergerak masih terbuka, meski dihadapkan pada tekanan ekonomi global yang sangat terdampak pandemic Covid-19," jelas Hery.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi perekonomian Indonesia tahun ini akan terkontraksi akibat Pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 diprediksi ada di kisaran -2 persen hingga -1 persen.

Proyeksi ini muncul karena sepanjang triwulan I pertumbuhan ekonomi nasional sudah melambat ke level 2.97 persen. Pada triwulan II/2020, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi hingga -5,32 persen. Memasuki triwulan III/2020, kondisi ekonomi diperkirakan sedikit membaik seiring dimulainya relaksasi PSBB.

Tekanan terhadap perekonomian Indonesia sejalan dengan dinamika ekonomi global, di mana banyak negara-negara sudah memasuki resesi kecuali Vietnam dan Tiongkok yang masih mencatat pertumbuhan positif. Namun demikian, resesi yang dialami Indonesia diperkirakan tidak akan sedalam negara-negara lain di Asia seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapore, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS.

2021 Ekonomi Indonesia Tumbuh 4 persen

Outlook Ekonomi 2021 ke depan, jelas Andry, perekonomian akan mulai memasuki masa pemulihan dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah melambat disertai adanya prospek penemuan dan produksi vaksin. Economist Bank Mandiri memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,4 persen di tahun 2021.

wakil direktur utama bank mandiri hery gunardiWakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi ©2020 Merdeka.com

Ke depan, perkembangan ekonomi sektoral Kuartal III dan IV dibayangi resiko dampak penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta sejak tanggal 14 September dan resiko akibat peningkatan kasus Covid-19. Secara sektoral, sektor-sektor jasa-jasa seperti, perdagangan, transportasi, hotel, restoran dan jasa-jasa perusahaan akan mengalami pemulihan yang relatif lambat dari perkiraan semula akibat peningkatan kasus positif Covid-19. Demikian pula sektor industri pengolahan, pemulihannya mengikuti pola umum peningkatan ekonomi nasional karena sangat tergantung perbaikan daya beli dan confidence masyarakat sehingga mulai membelanjakan uangnya.

Sektor komoditas kelapa sawit bisa menjadi katalis positif yang mendorong perekonomian Indonesia ke depan terutama di sentra-sentra perkebunan di Sumatera dan Kalimantan. Harga minyak kelapa sawit sampai akhir tahun, kami perkirakan masih akan bertahan di tingkat harga USD700 per ton (FOB Malaysia).

Hasil Survey Mandiri Institute. Pembatasan sosial dan kekhawatiran konsumen atas penyebaran Covid-19 telah menekan usaha ritel dan jasa makanan dan minuman. Sejumlah daerah memperpanjang masa PSBB transisi sementara DKI Jakarta—dengan kenaikan kasus per hari Covid-19—kembali menerapkan PSBB II, meski dalam skala yang lebih

Mandiri Lakukan Live Monitoring

Untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap bisnis ritel dan restoran, Mandiri Institute melakukan live-monitoring aktivitas pada dua sektor yang paling terdampak, yaitu ritel dan restoran dari bulan Juli hingga September. Kami juga memonitor kondisi restoran setelah DKI-Jakarta memutuskan untuk memberlakukan PSBB II. Metode monitoring dilakukan dengan melihat tingkat kesibukan yang terdapat pada data Google Maps.

Temuan dari Mandiri Institute menunjukkan bahwa kunjungan ke pusat belanja di bulan September sekitar 57 persen dari normal—angka ini sama dengan kunjungan di bulan Agustus (57 persen). Namun demikian terdapat variasi angka kunjungan antar kota.

Angka kunjungan ke pusat belanja di bulan September tertinggi di di DKI Jakarta sebesar 63 persen. Kunjungan ini meningkat dari bulan Agustus yang mencapai 57 persen. Kenaikan angka kunjungan di DKI tampaknya dipengaruhi oleh rencana Pemda DKI untuk memberlakukan PSBB jilid II. Hal ini memicu masyarakat untuk mengunjungi shopping mall sebagai bentuk antisipasi. Sementara itu penurunan angka kunjungan pusat belanja terjadi di kota Makassar, yang pada bulan September menjadi 58 persen, turun dari 66 persen di bulan Agustus.

Terkait dengan restoran, tingkat kunjungan ke restoran mengalami kenaikan tipis di bulan September sebelum PSBB II di DKI Jakarta. Pada bulan September (sebelum PSBB II DKI) tingkat kunjungan ke restoran mencapai 53 persen dari situasi normal, naik tipis dari 52 persen di bulan Agustus.

wakil direktur utama bank mandiri hery gunardiWakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi©2020 Merdeka.com

Dampak dari PSBB II langsung terasa di sektor jasa makanan dan minuman. Dengan mengambil sampel restoran yang sama, kami menemukan PSBB II menekan angka kunjungan ke restoran di DKI Jakarta hingga menjadi 19 persen dari angka kunjungan normal. Hal yang menarik adalah kunjungan ke restoran ke daerah sekitar—Depok, Tangerang dan Tangerang Selatan dalam satu minggu setelah PSBB II justru meningkat. Angka kunjungan ke restoran di Tangerang Selatan naik hingga mencapai 59 persen paska PSBB II.

Dampak Covid-19 dan kebijakan PSBB juga sangat dirasakan oleh UMKM di Indonesia. Mandiri Institute malakukan survei terhadap 320 usaha UMKM di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Bali. Dari survei tersebut ditemukan bahwa setelah PSBB ini, mayoritas dari UMKM—atau sekitar 66 persen—membatasi operasional usahanya, seperti mengurangi waktu operasi, membatasi kapasitas produksi, atau hanya menjalankan lini penjualan. Sementara 28 persen dari UMKM telah menjalankan aktivitas bisnis secara normal, baik produksi dan penjualan.

Angka tersebut masih di bawah persentase usaha yang beroperasi normal ketika PSBB, yaitu sebesar 50 persen. Mayoritas usaha tercatat menyebutkan bahwa terbatasnya modal usaha (43 persen) dan kekhawatiran mengenai prospek usaha ke depan (24 persen) menjadi alasan utama membatasi aktivitas operasional UMKM.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Kinerja Bank Mandiri Karena Capaian Angka Ini
Prabowo Puji Kinerja Bank Mandiri Karena Capaian Angka Ini

Prabowo mengaku bangga atas sederet prestasi yang diraih oleh Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya
Jadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Jadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Perbankan menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan dan penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya