Bank Indonesia Patok Target Inflasi 2020 di 3 Plus Minus 1 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mematok target inflasi untuk tahun ini berada di kisaran angka 3 persen plus minus 1 persen. Angka ini dipatok lebih kecil dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengatakan target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1 persen tersebut sudah dihitung berdasarkan perhitungan matang. Termasuk beberapa risiko yang muncul dan menekan inflasi baik dari kondisi eksternal dan internal.
"Saat kita hitung inflasi proyeksi tadi, kita sudah perhitungkan resiko yang muncul menekan inflasi, baik itu isu global seperti virus, harga komoditas global naik, itu sudah dihitung. Termasuk risiko domestik apabila ada penyesuaian harga yang diatur pemerintah," kata dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).
Dia meyakini, dengan target inflasi lebih rendah, kebijakan moneter Bank Indonesia akan terus berjalan secara akomodatif. Kendati begitu, stance kebijakan itu tidak hanya dilihat dari inflasi tapi juga konteks eksternal yakni nilai tukar Rupiah.
"Ada satu faktor juga bahwa tetap kita melihat kondisi nilai tukar yang relatif stabil yang bisa kita jaga terus. Kemudian ekspektasi inflasi yang terus terjangkar di target 3 persen, diharapkan bantu inflasi jadi lebih stabil," kata dia.
Dody menambahkan, untuk mengejar target inflasi tersebut berbagai langkah sudah diupayakan oleh pihaknya. Termasuk kerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mulai dari ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi barang, komunikasi yang efektif dan keterjangkauan harga.
"Empat K ini jadi faktor kita untuk kendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan volatile food," kata dia.
Pemerintah Targetkan Inflasi di 2020 Capai 3,0 Persen
Pemerintah Indonesia mematok target inflasi untuk tahun depan berada di kisaran angka 3,0 persen. Angka ini dipatok lebih kecil dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, angka yang ditargetkan tersebut sudah dalam pertimbangan matang. Sebab, untuk mematok angka 3,0 persen pemerintah lebih dulu berkaca pada perkembangan inflasi yang terjadi dari tahun ke tahun selalu terjaga dengan baik.
"Kita semua tahu bahwa inflasi kita cukup bisa dikendalikan dalam beberapa tahun terakhir dan ke depan targetnya akan gerak turun. Tahun depan 3,0 persen plus minus 1 persen," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7).
"Sehingga kita memang perlu turus menerus melakukan hal-hal untuk mendorong inflasi makin lama makin rendah. Walaupun kalau dibilang rendah kita targetnya bukan 0," sambungnya.
Menko Darmin melanjutkan, untuk mendukung target tersebut maka apa yang sudah dilakukan pemerintah ke depan melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif) akan terus dilanjutkan untuk menjaga capaian inflasi.
"Ke depan, pemerintah daerah diharapkan semakin berperan aktif mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun serta melakukan inovasi pengendalian inflasi," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca Selengkapnya