Bank DKI target raup dana nasabah Rp 30,4 T tahun ini
Merdeka.com - PT Bank DKI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sepanjang 2013 mencapai Rp 22,12 triliun atau meningkat 7,15 persen dari tahun 2012 lalu yang mencapai Rp 20,64 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono memaparkan, komposisi DPK tersebut terbagi atas 50,58 persen atau Rp 11,18 triliun berupa giro, sebesar 22,71 persen atau Rp 5,02 triliun berupa tabungan, dan sebesar 26,72 persen atau Rp 5,9 triliun berupa deposito.
"DPK relatif tumbuh melambat karena tidak jor-joran perang bunga. Sedangkan kucuran kredit cukup deras karena APBD DKI Jakarta terus meningkat. Jakarta itu kaya, APBD Rp 72 triliun. ini mendongkrak proyek pembangunan," tutur Eko di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (26/2).
Dengan rasio permodalan mencapai 14 persen, rasio kucuran kredit terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada di kisaran 95,2 persen, meningkat dari tahun 2012 lalu sebesar 73,5 persen.
Bank Indonesia (BI) memang telah mematok rasio kucuran kredit perbankan terhadap DPK antara 78-92 persen bagi bank-bank dengan rasio permodalan di bawah 14 persen. Kebijakan ini dikeluarkan BI melihat kondisi ketatnya likuiditas perbankan saat ini.
Eko mengatakan, tahun 2014 ini, perseroan mematok pertumbuhan DPK mencapai 37,5 persen menjadi Rp 30,4 triliun. Untuk mendorong realisasi target tersebut, bank milik pemerintah provinsi DKI Jakarta ini akan membuka 76 kantor dengan rincian 37 kantor layanan setingkat kantor cabang dan cabang pembantu di Jakarta, Medan, Balikpapan, Papua, dan Gresik. Selain itu 39 Gerai Usaha Mikro di berbagai wilayah di Jabodetabek, Surabaya, Solo, Bandung, Makassar, Palembang dan Pekanbaru.
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan pelayanan dengan meluncurkan layanan perbankan prioritas atau priority banking dan tabungan bisnis. "Kita akan buka layanan priority banking yang memang kita belum punya. Untuk meningkatkan fee based income terhadap pendapatan operasional melalui berbagai sumber," tutur Eko.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Layanan penukaran uang yang disediakan Bank DKI bertujuan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam mempersiapkan kebutuhan uang tunai selama periode Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaBank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBank DKI menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memberikan layanan terbaik, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan semua pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnya