Merdeka.com - Kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah terus digenjot untuk berlari cepat. Termasuk PT Pindad yang produksinya kini mulai laris manis dan banyak dipesan dari berbagai daerah.

Ada konsekuensi yang harus dijalankan perusahaan dan karyawan dengan banyaknya pesanan tersebut. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menginstruksikan agar mesin pabrik PT Pindad dioperasikan tanpa henti.

"Nonstop 1 hari, 24 jam dan 7 hari dalam seminggu," tegas Dahlan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/9).

Dahlan meminta Pindad memenuhi dan menyelesaikan semua pesanan yang sudah ada. "Kalau minat luar negeri besar. Sekarang itu sudah tiga kali lipat permintaan dulu. Peminat masih dari sekitar kita ASEAN plus lah," katanya.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah, Dahlan berencana memasukkan PT Pindad dalam daftar BUMN yang akan mendapatkan suntikan dana tambahan atau PMN (Penanaman Modal Negara). Namun Dahlan belum memastikan apakah usulan PMN ke PT Pindad ini akan dimasukkan dalam anggaran tahun depan.

Dahlan menyebutkan, setidaknya PT Pindad membutuhkan investasi sebesar Rp 150 miliar untuk revitalisasi mesin yang bekerja nonstop untuk memenuhi tingginya permintaan.

"Ini bukan saja karena bisnis tapi karena pertahanan juga kita akan mintakan PMN. Saya setuju diusulkan ini untuk revitalisasi mesin untuk pabrik cukup di Malang saja sudah 200 hektar, mesin saja, butuh investasi Rp 150 miliar," jelasnya.