Bangun Soekarno-Hatta, AP II berutang Rp 1,5 triliun ke BII
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (persero) bakal andalkan utang sebesar Rp 1, 5 triliun untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Utang tersebut diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia (BII) dengan durasi sepuluh tahun.
“Setelah kami melakukan seleksi terhadap beberapa bank, hanya BII yang dapat memenuhi ekspektasi AP II untuk berperan sebagai kreditur guna memperlancar pengembangan yang tengah dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” jelas Direktur Utama AP II Tri Sunoko, dalam siaran pers, Jakarta, Senin (11/8).
Tri Sunoko bersama Presiden Direktur BII Taswin Zakaria telah meneken perjanjian kerja sama penyediaan pinjaman tersebut. AP II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola 13 bandara di wilayah Barat Indonesia.
Dengan pinjaman sebesar itu, AP II bakal mengembangkan bandara kelolaan, terutama Soekarno- Hatta. Saat ini, BUMN tersebut tengah membangun Terminal 3 Ultimate yang diproyeksikan sebagai terminal penumpang pesawat tercanggih di Indonesia. "Selesai tahun depan," kata tri.
Setelah itu, AP II akan melakukan revitalisasi Terminal 1 dan 2. Dengan begitu, kapasitas daya tampung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi 61 juta penumpang atau naik 177 persen ketimbang saat ini 22 juta penumpang.
Pembangunan lain yang tengah disiapkan di bandara yang meraih predikat The 4th World’s Most Improved Airports dari Skytrax itu adalah integrated building yang terletak di antara Terminal 1 dan 2.
"Integrated building diproyeksikan menjadi gedung one stop service dimana di dalamnya terdapat area komersial, mal, hotel, area parkir, stasiun kereta, serta stasiun automated people mover system yang merupakan alat transportasi khusus di dalam area bandara."
Taswin Zakaria menambahkan, kerja sama ini bagian dari upaya BII mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurutnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki peran penting dalam transportasi udara dan pengembangan pariwisata Indonesia.
"Pada akhirnya, dukungan ini diharapkan dapat ikut memberikan kontribusi positif dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaIKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Segini Kekayaan Titiek Soeharto, Mantan Istri Prabowo yang Kerap Muncul dan Disorot Lima Tahun Sekali
Dalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaAturan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Diteken Jokowi, Besarannya Jadi Segini
Presiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca Selengkapnya