Bandara Ngurah Rai sistem buka tutup, Angkasa Pura I pasrah rugi

Merdeka.com - PT Angkasa Pura (AP) I tak mempermasalahkan penerapan sistem buka tutup yang dilakukan di Bandar Udara Ngurah Rai selama KTT APEC berlangsung. Prioritas utama perusahaan pelat merah ini adalah mendukung acara internasional sekaligus mendapat publikasi gratis.

Direktur Utama AP I, Tommy Soetomo, mengakui, adanya penundaan penerbangan komersial dari dan menuju Ngurah Rai dipastikan merugikan secara ekonomis. Hanya saja dia enggan menyebut besaran kerugian akibat perubahan jadwal keberangkatan pesawat.

"Ada pasti (kerugian) tapi enggak banyak," tuturnya singkat di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10).

Dalam kacamatanya, di masa mendatang justru pihaknya akan diuntungkan. Sebab, gelaran APEC membuat Bali makin dikenal penduduk dunia. Dengan begitu, diharapkan makin banyak penerbangan menuju bandara yang merupakan pintu masuk pariwisata di Indonesia itu.

"Untuk jangka panjang, keuntungan kita malah lebih banyak," kata Tommy.

Hari ini akan menjadi penutupan konferensi pemimpin 21 negara APEC. Tommy mengatakan otoritas bandara akan kembali ditutup untuk memuluskan penerbangan delegasi utama dan tamu undangan.

"Penerbangan komersial masih jalan, cuma prioritas memang untuk private jet," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bandara Ngurah Rai menerapkan sistem buka tutup sebagai antisipasi kedatangan dan keberangkatan 21 kepala negara peserta KTT APEC selama 5-8 Oktober 2013 di Nusa Dua, Bali. Penerbangan komersial diminta mengalah.

Alfasyah, Communication and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, mengatakan penutupan Bandara Ngurah Rai akan dilakukan mulai 6 Oktober hingga 9 Oktober 2013. Khusus 8 Oktober, penerbangan komersial akan ditutup mulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA.