Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Badan Penerimaan Negara bukan solusi genjot tax ratio

Badan Penerimaan Negara bukan solusi genjot tax ratio Fuad Rahmany . ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Membentuk Badan Penerimaan Negara dengan cara memisahkan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan dinilai bukan solusi terbaik untuk menggenjot penerimaan negara. Pasalnya langkah itu tidak serta merta memperbesar jangkauan institusi pajak.

"Akar masalahnya itu tax coverage ratio yang rendah, sehingga akhirnya tax ratio-nya juga rendah,” ujar Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di kantornya, Jakarta, Jumat (8/8).

Fuad menjelaskan, wajib pajak terdaftar baru 20 juta orang, jauh dibawah potensinya yang mencapai 60 juta orang. Potensi tersebut mustahil di raih dengan jumlah Account Representative (AR) yang dimiliki Ditjen Pajak saat ini yang hanya sekitar 10 ribu orang. Saat ini, satu AR menangani 5 ribu wajib pajak.

"Itu-itu lagi akhirnya yang kita kejar, pengusaha itu mulai stres lho. Karena kita mampunya cuma itu," kata Fuad.

Saat ini rasio penerimaan pajak pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau tax ratio sebesar 14,64 persen. Itu jika didasarkan pada formula Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang memasukkan pajak daerah dan penerimaan Sumber Daya Alam dalam perhitungan tax ratio.

Sekedar informasi, Presiden Terpilih Joko Widodo menargetkan peningkatan tax ratio menjadi 16 persen hingga 2019. Target itu dinilai sulit diraih hanya dengan memisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu.

"Tax ratio yang diucapkan itu adalah angka politis. (Badan Penerimaan Negara) ini bukan panacea atau obat manjut untuk semua penyakit,” kata  Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Wahju K. Tumakaka.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Terapkan Aturan Baru Tarif Efektif PPh 21, Begini Cara Memahaminya
Pemerintah Resmi Terapkan Aturan Baru Tarif Efektif PPh 21, Begini Cara Memahaminya

Aturan baru mengenai tarif efektif PPh 21 ini berlaku mulai 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius

AHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.

Baca Selengkapnya