Awasi distribusi gas subsidi, Pertamina pakai Simolek
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) membuat sebuah sistem guna mengawasi pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sistem tersebut diberi nama Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3 kilogram (kg) atau disingkat Simolek.
Juru bicara Pertamina, Ali Mudakir mengatakan sistem ini akan monitor seluruh agen resmi hingga pangkalan yang berada di bawah agen. Saat ini ada 3.400 agen dan kurang lebih 142.000 pangkalan. "Nanti dari pangkalan akan menyebar ke toko-toko," ujar Ali kepada wartawan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Sistem ini pun, kata Ali, akan membuat Pertamina mendapatkan data tingkat konsumsi di masing-masing agen. Sehingga bisa mengantisipasi andanya lonjakan yang tidak wajar. "Maka patut diduga apakah ia ingin mengcover daerah lain atau ada konsumen baru," katanya.
Selain itu, sistem ini akan memantau penyaluran gas subsidi agar tepat sasaran. Perseroan sampai saat ini, punya tanggung jawab menjaga kuota agar tidak melampaui. Saat ini, Pertamina memonitor ratusan ribu pangkalan yang ada di Indonesia melalui mekanisme verifikasi.
Nantinya, lanjut Ali, bakal ada petugas independent datang langsung ke pangkalan, masing-masing untuk melakukan cek dalam legalitas pemilik melalui KTP serta operasional. "Ada aktivitas operasional jualan LPG apa enggak. Hasil ini yang akan dimasukkan ke sistem Simolek ini," katanya.
Pertamina klaim, program Simolek tersebut nantinya akan mempunyai data sejumlah pangkalan yang valid. Sebagai implementasinya akan ditampilkan dalam bentuk google map agar monitoring lebih fokus.
Simolek, sudah dijalankan Pertamina sejak akhir bulan Juni 2014 lalu. Pertamina juga menambahkan sablon peringatan di pada gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) yang bertuliskan peringatan yang ditujukan pada hotel, restoran, industri dan transportasi dilarang menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan, transaksi gas subsidi di pangkalan resmi akan terlacak melalui sistem.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proses pembatasan transaksi LPG 3 kg masih terus disempurnakan.
Baca SelengkapnyaPertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat pengguna LPG subsidi 3 Kg untuk segera mendaftar melalui pangkalan LPG milik Pertamina.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca Selengkapnya