Awal pekan, IHSG dibuka melemah 13,13 poin
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 13,13 poin atau 0,29 persen ke level 4.553,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan (LQ45) juga melemah 3,45 poin atau 0,44 persen ke posisi 780,38.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, pasar masih menghadapi kekhawatiran keluarnya arus dana asing dari emerging market menjelang akhir tahun ini setelah The Fed memberikan sinyal kenaikan tingkat suku bunganya.
"Data-data ekonomi AS yang keluar mendukung kenaikan tingkat bunga The Fed," ujar David dalam riset harian, Jakarta, Senin (9/11).
Pada akhir pekan lalu, angka kesempatan kerja di negeri Paman Sam sepanjang Oktober bertambah 271 ribu dari bulan sebelumnya 137 ribu. Kemudian, tingkat penangguran di AS pada Oktober lalu turun menjadi 5 persen dari bulan sebelumnya 5,1 persen.
"Perdagangan hari ini, IHSG bergerak bervariasi cenderung melemah menyusul meningkatnya risiko capital outflow seiring rencana kenaikan tingkat bunga The Fed," ujar David.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaMenengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya