Arus urbanisasi ke DKI Jakarta menurun

Merdeka.com - Pendatang baru yang menetap di DKI Jakarta dinilai terus menurun setiap tahun. Sebaliknya, laju urbanisasi terlihat meningkat di daerah penyangga DKI Jakarta, seperti, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Bodetabek.

"Di Jakarta pendatang baru tiap tahun menurun, tapi di Bodetabek meningkat rata-rata 4 persenan setiap tahun," kata Deputi Regional dan Otonomi Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Max Pohan, di Jakarta, Kamis (15/8).

Kendati demikian, pendatang baru yang menetap di sejumlah daerah penyangga itu tetap menjadi beban DKI Jakarta. Soalnya, mereka kebanyakan masih memilih menjadi penglaju dengan bekerja di Jakarta.

"Mereka kerja di Jakarta semua. Melaju setiap hari ada yang naik motor, terpaksa karena transport kurang baik. Tidak mampu tinggal di Jakarta," imbuh Max.

Untuk mengurangi itu, menurut Max, Pemda DKI Jakarta harus melakukan pembenahan kota yang bisa mempersempit peluang calon pendatang baru untuk mengadu nasib. Dengan demikian, minat urbanisasi kian berkurang.

"Jakarta daya tarik diturunkan dulu, jangan buat lapangan kerja baru. Luangkan waktu pembenahan pedagang kaki lima, jaringan transportasi, air minum, banjir, saluran air," kata Max.

Seiring dengan itu, Pemda di luar DKI Jakarta juga harus meningkatkan daya tarik daerahnya masing-masing. "Jakarta fokus pada pembenahan, kemudian daya tarik daerah ditingkatkan."