Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arcandra Klaim Sumbangan Migas Pada Defisit Neraca Perdagangan Semester I Mengecil

Arcandra Klaim Sumbangan Migas Pada Defisit Neraca Perdagangan Semester I Mengecil Wakil menteri ESDM Arcandra Tahar Soal Neraca Perdagangan. ©2018 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Mei 2019 mengalami defisit sebesar USD 2,14 miliar. Defisit neraca perdagangan secara kumulatif ini dituding karena kegiatan impor minyak dan gas (migas) yang masih tinggi.

Adapun total nilai ekspor migas selama periode tersebut menyentuh angka USD 5,34 miliar, dengan jumlah impor migas lebih tinggi sebesar USD 9,08 miliar. Sehingga secara kumulatif, neraca perdagangan di sektor migas masih defisit USD 3,74 miliar.

Namun begitu, Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, tak sependapat dengan argumen itu. Sebab, dia mengatakan, nominal defisit pada Januari-Mei 2019 masih lebih kecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar USD 2,86 miliar.

"Semester ini, sektor non migas itu defisitnya berkurang dari USD 2,86 miliar menjadi USD 2,14 miliar. Berarti semester I 2019 lebih baik daripada 2018," ujar dia di Gedung Kementerian ESDM, seperti dikutip Sabtu (13/7).

Arcandra melanjutkan pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk menekan defisit neraca migas. Salah satunya lewat pengembangan dan penggunaan Biodiesel 20 persen (B20) yang diklaim dapat mengurangi impor solar.

"Faktor yang mempengaruhi adalah B20, karena B20 tahun ini full steam, PSO (Public Service Obligation) dan non PSO. Itu penyumbang utama bahwa impor kita berkurang," seru dia.

Sebagai catatan, realisasi penyerapan B20 hingga semester awal 2019 mencapai 2,9 juta Kilo Liter (KL), masih lebih rendah dibanding periode serupa tahun lalu yang sebesar 3,1 juta KL.

Lebih lanjut, Arcandra juga mengutip upaya PT Pertamina (Persero) dalam mengubah pencatatan status minyak mentah yang didapat dari sumur yang dikelola di luar negeri, dari sebelumnya berkategori impor menjadi devisa masuk.

"Penyumbang kedua adalah dari entitlement pemerintah, entitlement kontraktor asing. Dari sekitar 200.000 entitlement tersebut, 135.000 itu sudah dibeli oleh Pertamina. Sisanya belum. Itu juga penyumbang untuk mengurangi defisit," tuturnya.

Dia pun mengingatkan, bahwa masih ada satu pencapaian positif di sektor ESDM, yakni surplus USD 10 miliar untuk subsektor mineral dan batubara (minerba). "Sektor ESDM bukan hanya migas, tapi juga mineral, minerba. Kita itu positif, USD 10 miliar dalam satu semester. Jadi sektor ini masih menyumbang positif surplus (neraca perdagangan) untuk sektor ESDM," tandas dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka

Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi, Totalnya Rp72,62 Triliun di Bulan Maret 2024
Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi, Totalnya Rp72,62 Triliun di Bulan Maret 2024

Kinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.

Baca Selengkapnya