Antre BBG Bisa 4 Jam, Pendapatan Sopir Bajaj Turun Signifikan
Merdeka.com - Berkurangnya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di DKI Jakarta membuat penghasilan para supir bajaj ikut menurun. Sebab, waktu mereka banyak terbuang untuk mencari dan antre saat mengisi Bahan Bakar Gas (BBG).
Salah satu supir bajaj, Ade, mengungkapkan kondisi ini telah menggerus pendapatannya hingga 60 persen. "Bisa sampai 60 persen (pendapatan berkurang) karena waktu habis buat cari BBG," kata Ade saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (28/9).
Tidak hanya sulit mencari SPBG, Ade mengungkapkan antrean pun kadang tidak manusiawi. Bisa menghabiskan waktu berjam-jam. "Ngantrenya saja 3 sampai 4 jam," keluhnya.
Selain Ade, ada 12.000 bajaj lainnya di Ibu Kota yang bernasib serupa. Mereka kesulitan mendapat pasokan BBG di Jakarta karena SPBG yang bangkrut atau hanya mau melayani industri.
Dari total 45 SPBG yang berdiri pada 2016, kini tersisa 23 unit SPBG yang beroperasi meski pada awal 2019 tercatat masih ada 32 unit yang beroperasi.
Dari 23 SPBG yang masih beroperasi, yang bisa melayani bajaj cuma 15 SPBG. Bahkan di Jakarta Utara saja tidak ada SPBG sehingga pasokannya sangat terbatas.
Dia berharap pemerintah provinsi (Pemprov) DKI dapat segera menambah jumlah SPBG agar mereka tidak kesulitan mencari tempat mengisi bahan bakar. "Ditambah SPBG nya biar supir bajaj itu gak susah ngisi BBG," harapnya.
Sekretaris Koperasi Bajaj Jaya Mandiri, Roby Parulian menyebutkan lamanya antrean mengisi BBG selain merugikan dari sisi waktu, juga sangat berdampak terhadap pemasukan pengemudi.
"Kalau antre begitu, rugi per jam bisa mencapai Rp25 ribu - Rp30 ribu. Kalau di jam sibuk tentu lebih besar lagi," katanya.
Sementara itu, hingga berita ini dinaikkan, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum merespon terkait kondisi langkanya SPBG yang mengakibatkan masalah BBG untuk para sopir bajaj tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaIni Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBanjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBanjir Surut, Stasiun Semarang Tawang Kembali Beroperasi
Sebelumnya sejumlah perjalanan kereta api mengalamai keterlambatan dan pengalihan akibat banjir tersebut.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan Tiga Strategi Sakti Turunkan Harga Bahan Pokok
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca Selengkapnya