Anindya Bakrie: Posisi VIVA saat ini kurang tepat bagi dividen
Merdeka.com - PT Viva Media Asia Tbk (VIVA) tahun ini sepakat tidak akan membagikan keuntungan (dividen) kepada para pemegang saham. Perseroan mengungkapkan bahwa tidak adanya pembagian dividen ini lantaran masih adanya laba ditahan yang negatif.
"Tahun ini kami masih memiliki saldo laba ditahan yang negatif sekitar Rp 290 miliar," ujar Direktur Keuangan VIVA, Charlie Kasim saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Studio ANTV, Komplek Rasuna Epicentrum, Jakarta, Rabu (5/6).
Komisaris Utama VIVA, Anindya Bakrie menuturkan, tidak adanya pembagian dividen untuk kebaikan perseroan. "Saat ini posisi kami memang kurang tepat untuk membagikan dividen karena kami ingin melihat Viva berkembang terlebih dahulu," jelas dia.
Namun, ke depannya, Anindya berjanji perseroan akan membagikan dividen keuntungan ke pemegang saham.
"Pastinya jika perseroan membaik dari segi kinerjanya akan membagikan kepada para investor dan pembagian dividen ini juga merupakan kewajiban kami terhadap para pemegang saham. Dan pastinya para pemegang saham ingin melihat VIVA terus berkembang dengan pesat," ungkapnya.
Sebelumnya, sepanjang 2012, laba bersih VIVA mencapai Rp 72,9 miliar atau naik 178 persen dari 2011 yang tercatat Rp 26,3 miliar. Pendapatan VIVA sepanjang tahun lalu juga naik 25 persen menjadi Rp 1,24 triliun dibanding 2011 yang hanya sebesar Rp 992,6 miliar.
Untuk kinerja I/2013, laba VIVA meningkat tujuh kali lipat menjadi Rp 1,4 miliar. Pendapatan selama kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan 27,5 persen menjadi Rp 312,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, capaian itu tidak lepas dari tayangan konten-konten sehingga menambah pendapatan perseroan. "Keberhasilan VIVA untuk kembali mencatat kinerja yang positif selama tahun 2012 dan juga kuartal 1-2013 menunjukkan VIVA sudah berada pada arah yang benar, dan hal ini tidak lepas dari strategi Tiga Pilar yang sudah diterapkan sejak awal 2012" ujar Presiden Direktur VIVA Erick Thohir.
Selama kuartal pertama, pendapatan sebelum bunga, pajak, demortisasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan naik 61,4 persen menjadi Rp 88,1 miliar. Naiknya EBITDA tersebut disebabkan oleh stabilnya biaya program dan broadcast (P&B) yang hanya meningkat Rp 500 juta menjadi Rp 87,4 miliar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Optimis Cak Imin Mampu Memikat Masyarakat saat Debat Cawapres
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 53,5%, Anies-Cak Imin 21,7%, Ganjar-Mahfud 19,2%
Adjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaDenny JA Ungkap Angka yang Dibutuhkan Ganjar atau Anies Untuk Lolos Putaran 2
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11
Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Ganjar-Mahfud Posisi Buncit, Ketua TPN: Kami Fokus ke Kampanye, Agar Rakyat Memilih yang Tepat
Kampanye akbar diyakini dapat mendobrak suara masyarakat pada saat pencoblosan nantinya.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya