Angka Kredit Macet Naik, Laba Bank di China Diprediksi Anjlok
Merdeka.com - Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional, Fitch Ratings mengatakan bahwa keuntungan Bank China akan semakin melemah pada Kuartal II-2020. Penurunan laba yang lebih besar disebabkan karena kredit macet yang akan meningkat lebih lanjut sebagai akibat dari pandemi virus corona.
Dilansir dari CNBC, Jumat (4/9), Pada Januari hingga Juni tahun ini, bank-bank China secara kolektif kehilangan sekitar USD 146,2 miliar atau Rp 2 kuadriliun dalam laba bersih dan penurunan 9,4 persen.
Fitch mengatakan otoritas China sengaja melepaskan pinjaman buruk senilai USD 497 miliar atau Rp 7 kuadriliun dari sektor perbankan tahun ini. Hanya sekitar USD 160,8 miliar atau Rp 2,3 kuadriliun dihapuskan pada paruh pertama tahun 2020.
China sendiri merupakan negara pertama yang terkena virus korona, termasuk yang paling awal menandai pemulihan ekonominya. Namun, banyak tantangan dan tekanan pada profitabilitas bank China agar dapat bertahan hingga tahun depan, kata Fitch.
Selain pandemi, Fitch juga mengatakan bahwa ketegangan AS-China yang sedang berlangsung sebagai ketidakpastian yang membebani prospek di sektor perbankan China. "Meskipun prospek profitabilitas menantang, kami yakin bank-bank China masih bertujuan untuk membayar dividen untuk tahun 2020, yang dapat membatasi laju pertumbuhan mereka," tambahnya.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya