Anggota DPR Minta Menko Darmin Perhatikan Harga Ayam yang Anjlok
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk memperhatikan kondisi harga pangan khususnya untuk ayam. Sebab, berdasarkan laporan yang diterimanya terdapat dua lokasi anjloknya harga komoditas ayam.
"Saya tadi sampaikan ke WA bapak ada harga pangan ayam, dari peternak Rp7 ribu diterima, tapi dijual di pasar dengan harga Rp29 ribu," kata Bambang Haryo di ruang sidang Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6).
Bambang Haryo yang menjadi anggota Badan Anggaran DPR ini juga meminta agar pemerintah bisa memberantas kartel pangan. Sebab, tanpa itu harga pangan seperti ayam bakal terus mengalami penurunan. "Jadi kartel pangan itu harus dihilangkan semua pak," imbuhnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menko Darmin mengatakan harga pangan ayam yang anjlok tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, ini tidak terjadi pada komoditas ayam saja melainkan menimpa komoditas pangan lain seperti cabai.
Kendati demikian, dia memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terjadi dalam jangka waktu yang lama. "Itu hanya kejadian sesaat, sehingga jangan dipakai jadi ukuran bahwa pasar kita seperti itu ya. Pasar kita itu mungkin relatif belum terlalu efisien," kata Darmin.
Sebelumnya, anjloknya harga ayam ras, membuat peternak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta gulung tikar. Jika dalam kondisi normal harga ayam mencapai Rp40.000 per ekor, namun saat ini para peternak mengobral dengan harga Rp25.000 per ekor dengan berat 2 kilogram.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Jawa Tengah, Parjuni mengatakan, anjloknya harga daging ayam ras di pasaran terjadi sejak April lalu. Kondisi tersebut membuat para peternak mandiri di wilayah Jawa Tengah dan DIY gulung tikar.
"Menyikapi kondisi tersebut, kami menggelar aksi obral ayam di Jalan Adi Sucipto. Aksi ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah, selama ini sudah banyak para peternak mandiri yang gulung tikar," ujar Parjuni kepada wartawan, Senin (24/6).
Parjuni menilai, anjloknya harga jual ayam ras di pasaran sudah berada di bawah biaya produksi yang dikeluarkan. Sebab harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp18.500 per kilogram, namun harga jual saat ini hanya diangka Rp8 ribu sampai 9 ribu per kilogram.
"Kerugian peternak sudah tidak terhitung lagi, jadi wajar kalau mereka banyak yang memilih menutup usaha," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar
Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaHarga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi
harga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Klaim Harga Beras Sudah Turun, yang Naik Malah Harga Telur dan Cabai
Menurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaNekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca Selengkapnya