Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Juli 2014. Di 34 provinsi di Indonesia TPK hotel mencapai rata rata 49,9 persen atau turun 1,81 poin dibandingkan TPK hotel periode yang sama tahun lalu yang mencapai 50,90 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan jika dibandingkan TPK hotel per Juni 2014, TPK Juli juga mengalami penurunan 6,31 poin. Pada Juni mencapai 55,40 persen. Penurunan tingkat hunian kamar hotel ini terjadi karena adanya pemotongan anggaran dinas pejabat.

"Pemotongan anggaran dinas itu berdampak pada tingkat penghunian kamar. Pengurangan perjalanan dinas dan rapat rapat di luar kota dan di hotel dikurangi," ucap Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/9).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang telah memangkas anggaran perjalanan dinas beberapa kementerian. Hal ini dilakukan untuk penghematan anggaran yang banyak dihabiskan untuk subsidi BBM.

Pada Juli 2014 TPK hotel tertinggi masih tercatat di Provinsi Bali sebesar 61,40 persen. Kemudian diikuti Provinsi Lampung sebesar 58,09 persen dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 56,72 persen. Sedangkan TPK hotel terendah terjadi di Provinsi Gorontalo yang tercatat hanya 28,51 persen.

"Penurunan TPK hotel berbintang pada Juli 2014 dibanding Juli 2013 terjadi hampir di semua provinsi dengan penurunan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah 29,06 poin, diikuti Gorontalo 23,06 poin," tutupnya.