Anak usaha PT Wika bangun apartemen senilai Rp 400 miliar
Merdeka.com - Anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yakni PT WIjaya Karya Realty bekerja sama dengan anak usaha KOMPAS GRAMEDIA (KKG) yang bergerak di bidang properti, yaitu PT Grasera Utama dalam mengembangkan lahan di jalan D.I. Panjaitan, Jakarta Timur menjadi Exclusive Apartment Hub.
Direktur Utama WIKA Realty Agung Salladin mengatakan WIKA Realty sebagai pengembang properti akan membangun dua tower apartemen dengan total 477 unit di atas lahan yang dimiliki oleh PT Grasera Utama dengan masa pembangunan selama 4 tahun dan diperkirakan selesai pada tahun 2021.
"Total lahannya sebesar 5.331 meter persegi. Dan proyek ini izinnya sudah lengkap jadi dalam waktu dekat, pertengahan bulan November kami sudah bisa luncurkan ke calon konsumen. Harapannya pertengahan tahun akan dimulai pembangunannya," kata Agung di Jakarta, Senin (30/10).
Dia menambahkan, total biaya pembangunan apartemen ini diperkirakan mencapai Rp 400 miliar sudah termasuk tanah, dengan total kapitalisasinya mencapai sekitar Rp 600 miliar.
Sementara itu, apartemen ini disebut sebagai exclusive hub karena apartemen tersebut dekat dengan berbagai fasilitas publik baik transportasi, universitas, perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, bahkan bandara dan berbagai fasilitas lainnya.
"Potensi cawang akan luar biasa, dengan adanya kereta cepat dan LRT. Jadi hub yang bagus," imbuhnya.
Sama seperti deretan properti lain yang dikembangkan WIKA Realty, kedua tower apartemen dengan lokasi strategis ini akan menggunakan brand Tamansari dengan target pembeli first home buyer dan orang-orang yang berasal dari suburban area atau daerah penyangga ibukota. Rencananya apartemen Tamansari terbaru ini akan mulai dipasarkan pada November 2017.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Disangka, Miliarder Properti ini Dulunya Anak Sopir Bajaj
Hidup pas-pasan tak menghalangi seseorang untuk bermimpi menjadi orang sukses.
Baca SelengkapnyaRestorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Telan Biaya Rp22,2 Miliar, Heru Budi Ungkap Bagian yang Diperbaiki
Proyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMampukah Gibran Pimpin Dewan Aglomerasi Kawasan Jakarta Usai Jadi Wapres?
Kawasan aglomerasi sendiri adalah pusat penyelarasan kegiatan dan administrasi dari beberapa wilayah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
Erick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaDari Desa Ngijo Karanganyar, Bisa Buka Lapangan Kerja dan Ciptakan Investasi USD 10 Juta
Insentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya