Merdeka.com - Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menyesalkan langkah Menteri BUMN Dahlan untuk ikut dalam konvensi bakal calon presiden dari Partai Demokrat. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia dilanda keterpurukan dengan melemahnya rupiah dan merosotnya bursa saham atau IHSG.

Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono mengatakan seharusnya BUMN yang mempunyai aset hamir 1.500 triliun bisa melakukan penstabilan perekonomian, salah satunya dengan aksi buy back saham BUMN. Namun dalam pelaksanaannya aksi buy back saham ini rawan aksi korupsi dan aksi goreng-menggoreng saham oleh oknum manajemen BUMN yang listing di bursa saham yang mengambil keuntungan.

"Kondisi seperti ini orang nomor satu di BUMN yaitu Dahlan Iskan sedang disibukkan oleh keikutsertaannya dalam konvensi. Sudah tentu tidak akan fokus untuk mengomandoi BUMN," ucap Arief dalam siaran persnya yang diterima merdeka.com di Jakarta, Sabtu (31/8).

Nilai tukar rupiah memang masih terjun bebas menyebabkan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan telah turun hingga 23,91 persen atau sebesar 1.247,134 poin sejak 20 Mei hingga Agustus ini. "Dahlan Iskan saat ini sangat disibukkan dan tidak akan fokus," tegasnya.

Bukan hanya itu, langkah Dahlan ikut konvensi Partai Demokrat diminta juga untuk selalu diawasi karena rawan akan mencatut dana CSR BUMN diseluruh Indonesia. Menjadi anggota konvensi memerlukan biaya yang sangat banyak untuk meyakinkan pengurus daerah partai Demokrat agar mau memilih Dahlan sebagai presidennya.

"KPK dan BPK harus ikut mengawasi potensi penggunaan sejumlah dana BUMN yang rawan bisa digunakan untuk mendukung Dahlan Iskan," tutupnya.