Akui Masih Kajian, Kemenko Perekonomian Finalisasi Skenario Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengakui jika cuplikan bahan presentasi tentang pemulihan ekonomi nasional secara bertahap, yang beredar merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian.
Kemenko dikatakan selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan Pemerintah menjelang, selama, dan pasca Pandemi Covid-19.
"Kajian awal yang beredar tersebut sebagai antisipasi untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan pasca Pandemi Covid-19 mereda," jelas dia dalam keterangannya, Kamis (7/5).
Saat ini Kemenko Perekonomian sedang membahas secara intens dengan Kementerian dan Lembaga terkait guna mematangkan kajian awal tersebut.
"Dalam waktu dekat Kemenko Perekonomian akan melakukan finalisasi atas kajian tersebut, dan akan disampaikan kepada masyarakat," dia menandaskan.
Mengutip dari slide yang beredar, skenario pembukaan industri, toko, pusat perbelanjaan hingga kegiatan ekonomi secara keseluruhan terdiri dari 5 fase, yakni:
Fase 1 (1 Juni)
- Industri dan jasa dapat beroperasi dengan protokol kesehatan Covid-19
- Mall belum boleh beroperasi, kecuali toko penjual masker dan fasilitas kesehatan
Fase 2 (8 Juni)
- Mall boleh beroperasi seperti semula (toko-toko boleh buka), namun dengan protokol kesehatan Covid-19
- Toko atau usaha yang berpotensi terjadi kontak fisik (salon, spa, dan lainnya) belum boleh beroperasi
Fase 3 (15 Juni)
- Mall tetap beroperasi seperti fase 2, namun ada evaluasi pembukaan salon, spa, dan lainnya. Tetap dengan protokol kesehatan Covid-19
- Sekolah dibuka namun dengan sistem shift
Fase 4 (6 Juli)
- Evaluasi pembukaan kegiatan ekonomi, mulai dari operasional restoran, cafe, gym, industri travel, hingga kegiatan ibadah diperbolehkan (dengan jumlah jamaah dibatasi)
Fase 5 (20 & 27 Juli)
- Evaluasi pembukaan kegiatan sosial dalam skala besar
- Akhir Juli atau awal Agustus 2020, diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka
Kajian
Sebelumnya, Deputi Menko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pesan berantai berisi infografis tentang tahapan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 merupakan usulan dalam sebuah kajian. Tahapan tersebut juga dilakukan negara lain yang terdampak penyebaran virus corona.
"Itu masih alternatif usulan dari suatu kajian seperti tahapan exit strategy yang dilakukan negara lain," kata Iskandar dalam pesan singkatnya kepada Merdeka.com, Jakarta, Kamis (7/5/2020).
Iskandar menceritakan, munculnya pesan berantai itu bermula saat Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa alternatif tahapan penyelesaian Covid-19.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam pertemuan virtual pada acara Persatuan Insiyur Indonesia (PII) pada 6 Mei 2020.
Lalu kata Iskandar, ada salah satu peserta yang memfoto pemaparan Airlangga dan membagikannya ke media sosial. "Ada peserta yang foto lalu diviralkan," kata dia.
Untuk itu dia menegaskan, tahapan pemulihan ekonomi yang tersebar masih belum menjadi keputusan pemerintah. Alternatif tahapan tersebut baru kajian internal di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Jadi tahapan itu belum keputusan dan baru kajian internal di Kemenko Perekonomian," kata Iskandar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaTKN 02 Yakin Gibran Kuasai Debat Cawapres soal Ekonomi, Anies: Tinggal Dilihat Besok Malam
Anies optimis dengan kemampuan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadapi debat perdana cawapres tema ekonomi besok.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya