Merdeka.com - Pemerintah Jokowi - JK menepati janji dengan memberikan subsidi agar tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) turun dari 22 persen menjadi 12 persen per tahun. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, mulai akhir Juni 2015 ini, tingkat suku bunga KUR mikro resmi turun menjadi 12 persen.

Guna memberikan subsidi agar suku bunga KUR menjadi 12 persen itu, menurut Bambang, pemerintah telah menaikkan anggaran untuk subsidi bunga KUR menjadi sebesar Rp 1 triliun.

"Subsidi bunga KUR yang sudah ada dalam anggaran pemerintah sebesar Rp 400 miliar dinaikkan menjadi Rp 1 triliun," kata Bambang seperti dilansir dari Sekretariat Kabinet di Jakarta, Minggu (28/6).

Menurut Bambang, dana Rp 600 miliar disiapkan untuk dapat menyokong turunnya bunga KUR, yang diambil dari realokasi dana dalam APBN. "KUR mikro ini dapat diakses oleh pelaku usaha mikro dan kecil dengan besaran kredit Rp 25 juta tanpa agunan," jelas Bambang.

Sebelumnya, dalam Rapat terbatas (Ratas) kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memutuskan akan memberikan subsidi pada bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bunga KUR selama ini dianggap terlalu tinggi mencapai 22 persen. Jokowi akan memberikan subsidi sehingga bunga KUR cuma 12 persen saja.

"Pemerintah akan memberikan subsidi bunga sehingga Kredit Usaha Rakyat itu bisa dikenakan bunga cuma 12 persen. Selisihnya yang ada sekarang itu, disubsidi oleh pemerintah," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet di Jakarta, Kamis (18/6).

Adapun jumlah anggaran yang dialokasikan untuk KUR sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 adalah Rp 30 triliun. Sedangkan bank untuk penyalur KUR adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.